Lapangan Golf Binungan Dibangun di Lokasi Bekas Tambang

Langkah luar biasa telah diambil oleh PT Berau Coal, perusahaan tambang batu bara terkemuka di Indonesia.

Mereka tidak hanya memulihkan kawasan pascatambang, tetapi juga menciptakan sesuatu yang unik yakni lapangan Golf Binungan yang menjadi lapangan golf pertama di Indonesia yang dibangun setelah proses reklamasi selesai.

Pada Rabu (6/12), Doddy Herika W, Kepala Departemen Penutupan Tambang PT Berau Coal, menyampaikan kebanggaannya di Lapangan Golf Binungan, Kalimantan Timur.

“Lapangan Golf Binungan menjadi lapangan golf pertama di Indonesia yang dibangun di kawasan pascatambang saat reklamasi selesai,” ujarnya.

Lapangan golf ini bukan hanya sekadar fasilitas olahraga. Ini adalah bagian integral dari program ambisius PT Berau Coal, dikenal sebagai Kembang Mapan 56.

Kawasan bekas tambang Blok 5 dan 6 di site Binungan, yang ditutup pada 2005, telah diubah menjadi kawasan pengembangan masa depan yang terintegrasi.

Selain lapangan golf, kawasan ini mencakup peternakan, perikanan, perkebunan, outbond, dan banyak lagi.

Doddy menjelaskan bahwa luasan lapangan golf mencapai 55,38 hektare dengan 18 hole dan fasilitas lengkap seperti green rough, fairway, bunker, dan area istirahat.

Selain mendukung pola hidup sehat, lapangan ini juga bertujuan untuk mempererat ikatan antara karyawan dan masyarakat pencinta golf.

Reklamasi juga mencakup transformasi bekas lubang tambang menjadi danau pascatambang seluas 28 hektar.

Danau ini tidak hanya menjadi objek keindahan, tetapi juga dimanfaatkan masyarakat untuk perikanan dan kegiatan air.

Namun, lapangan golf dan danau pascatambang hanyalah sebagian kecil dari proyek reklamasi yang ambisius.

Total lahan tambang yang direklamasi di kawasan Binungan mencapai 709 hektar dengan berbagai aktivitas.

Hutan konservasi seluas 366 hektar, pembibitan perikanan 3 hektar, peternakan sapi agroforestry 80 hektar, kebun pisang 25 hektar, hortikultura kakao 30 hektar, serta berbagai kegiatan lainnya menandai transformasi luar biasa ini.

Meskipun demikian, membawa komunitas ke wilayah bekas tambang bukan tugas yang mudah.

Standar keselamatan yang tinggi dan aturan teknis dari Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral menjadi tantangan tersendiri.

Agus Cahyono Adi, Kepala Biro Komunikasi, Layanan Informasi Publik, dan Kerja Sama Kementerian ESDM, menyoroti pentingnya menjaga stabilitas dan produktivitas lahan pascatambang.

Aturan teknis yang ketat menunjukkan keseriusan pemerintah dalam menjaga dampak lingkungan dari kegiatan pertambangan.

Dengan Lapangan Golf Binungan dan proyek reklamasi yang menyeluruh, PT Berau Coal telah membuka babak baru dalam mengubah bekas tambang menjadi sumber kehidupan baru yang berkelanjutan dan menarik.