Bryson DeChambeau Buka Suara soal Kepergian Koepka: Masa Depan LIV Golf di Titik Kritis

Kepergian Brooks Koepka dari LIV Golf bukan sekadar kehilangan satu nama besar. Bagi Bryson DeChambeau, keputusan mengejutkan juara lima kali turnamen major itu menjadi alarm keras tentang arah dan masa depan liga yang didukung Arab Saudi tersebut.

DeChambeau secara terbuka mengakui bahwa ia terkejut dengan langkah Koepka—pegolf yang sebelumnya menjadi simbol eksodus besar-besaran dari PGA Tour ke LIV Golf sejak 2022. Lebih dari itu, ia juga menegaskan belum siap mengikat komitmen jangka panjang dengan LIV, meski kontraknya baru berakhir pada akhir musim 2026.

“Hal-hal seperti ini mengingatkan kita bahwa hidup penuh kejutan,” kata DeChambeau dalam wawancara dengan Flushing It. “Apa yang terjadi hari ini dengan Brooks cukup mengejutkan banyak orang.”

Koepka meninggalkan LIV di tengah proses negosiasi damai antara LIV Golf, PGA Tour, dan DP World Tour. Langkah tersebut langsung memunculkan spekulasi tentang stabilitas internal LIV, termasuk masa depan para bintang utamanya.

Negosiasi Kontrak dan Tanda Tanya Besar

DeChambeau saat ini menjadi salah satu wajah paling dikenal LIV Golf, baik dari sisi performa maupun popularitas global. Pembicaraan perpanjangan kontrak lebih awal disebut sudah berlangsung, namun pegolf berjuluk “The Scientist” itu menegaskan bahwa belum ada kesepakatan yang dekat.

“Kita harus sampai di titik di mana kedua belah pihak benar-benar saling memahami,” ujarnya.
“Ini tentang menemukan titik yang masuk akal bagi semua pihak. Saya pikir itu mungkin terjadi, tapi kita tidak pernah tahu.”

Pernyataan itu mengindikasikan bahwa masa depan DeChambeau masih terbuka—bahkan ketika LIV bersiap menggelar turnamen pertama musim ini pada Februari mendatang.

Kekhawatiran soal “Pintu yang Terbuka”

Meski menghormati keputusan Koepka, DeChambeau menyuarakan kekhawatiran serius jika mantan rekannya itu diberi perlakuan khusus untuk kembali ke PGA Tour.

“Itu bisa menjadi jalan yang licin,” katanya.
“Jika ada pengecualian khusus, jelas itu membuka pintu bagi pemain lain untuk melakukan hal yang sama.”

Pernyataan tersebut mencerminkan kegelisahan yang lebih luas di tubuh LIV Golf: apakah liga ini benar-benar mampu mempertahankan pemain-pemain bintangnya di tengah dinamika politik dan bisnis golf dunia yang terus berubah.

“Segalanya Harus Berubah, Segalanya Harus Membaik”

Di balik semua ketidakpastian itu, DeChambeau menegaskan bahwa dirinya masih percaya pada visi LIV Golf—terutama konsep golf beregu dan upaya mengembangkan olahraga ini secara global. Namun, ia memberi catatan penting.

“Saya ingin melakukan ini. Saya ingin mengembangkan golf tim di seluruh dunia,” ujarnya.
“Tapi semuanya harus tepat. Dan ada banyak hal yang harus dilakukan agar itu bisa berjalan dengan benar.”

Ia menutup dengan pernyataan yang terasa seperti peringatan sekaligus harapan:
“Segalanya harus berubah. Segalanya harus membaik.”

Dengan kepergian Koepka dan sikap hati-hati DeChambeau, LIV Golf kini berada di persimpangan penting. Apakah liga ini mampu berevolusi dan mempertahankan daya tariknya, atau justru akan terus kehilangan figur sentralnya—jawabannya mungkin akan mulai terlihat dalam beberapa bulan ke depan.