21/11/2025
by rudy iskandar

Rory McIlroy Rengkuh Gelar Ketujuh Race to Dubai, Mantap Lewati Seve Ballesteros

Rory McIlroy menutup musim Eropa 2025 dengan sebuah pencapaian yang terasa lebih besar dari sekadar trofi. Meski kalah dramatis dari Matt Fitzpatrick pada playoff DP World Tour Championship, pegolf Irlandia…...
"

Start reading

Rory McIlroy menutup musim Eropa 2025 dengan sebuah pencapaian yang terasa lebih besar dari sekadar trofi.

Meski kalah dramatis dari Matt Fitzpatrick pada playoff DP World Tour Championship, pegolf Irlandia Utara itu justru pulang membawa hadiah utama: gelar ketujuh Race to Dubai yang mengokohkan namanya di antara legenda golf Eropa.

McIlroy kini melampaui catatan mendiang Seve Ballesteros dan hanya terpaut satu gelar dari rekor sepanjang masa Colin Montgomerie. Tonggak sejarah yang sebelumnya hanya ia bayangkan sebagai mimpi jauh.

Drama Dubai: Eagle 15 Kaki yang Menghidupkan Harapan

McIlroy sempat memberikan salah satu momen paling menggetarkan musim ini. Di hole terakhir, ia memasukkan eagle dari jarak 15 kaki—sebuah pukulan khas McIlroy, penuh presisi dan keberanian—yang memaksanya bertarung di playoff melawan Fitzpatrick.

Dalam duel tambahan itu, keduanya gagal mendaratkan bola di green lewat pendekatan, dan Fitzpatrick akhirnya keluar sebagai pemenang. Namun McIlroy tetap menjadi sorotan hari itu.

Karena saat papan skor ditutup, trofi Race to Dubai tetap jatuh ke tangannya.

Sentuhan Seve dan Momen Emosional

Berbicara kepada Sky Sports, McIlroy mengungkapkan bahwa kemenangannya membawa sentuhan emosional yang jarang ia tunjukkan. Ia bercerita sempat berbincang dengan Carmen, mantan istri Seve Ballesteros, sebelum putaran final.

“Dia mengatakan Seve akan sangat bangga,” kata McIlroy. “Seve punya peran besar dalam Tur dan di tim Ryder Cup Eropa. Menyamainya tahun lalu sudah luar biasa. Melampauinya tahun ini… saya tak pernah membayangkan.”

Gelar ketujuh ini juga mendekatkannya ke target pribadi lain: mengejar rekor Montgomerie dengan delapan gelar musim.

“Saya menginginkannya, tentu saja,” ujarnya. “Saya sudah menjadi orang Eropa pertama yang memenangkan Grand Slam, dan saya ingin menjadi orang Eropa dengan gelar musim terbanyak juga.”

Pertarungan Ketat dan Tekanan yang Tak Pernah Redup

Pada putaran final, McIlroy sempat meluncur kencang dengan empat di bawah par dari tujuh hole pertama. Turnamen tampak berada dalam genggamannya. Namun serangkaian kesalahan membuat peluang itu terlepas, sementara Fitzpatrick tampil tanpa noda dengan 66 pukulan tanpa bogey.

Birdie Fitzpatrick di hole 18 memaksa McIlroy dan Rasmus Neergaard-Petersen mengejar eagle untuk memaksakan playoff. Neergaard-Petersen gagal, McIlroy berhasil, namun pada akhirnya gelar turnamen tetap jatuh ke tangan sang juara bertahan tiga kali.

“Ketika kamu unggul dua pukulan dengan satu hole tersisa, kamu tahu akan ada playoff karena Rory selalu punya sesuatu,” kata Fitzpatrick memuji.

Tommy Fleetwood dan Neergaard-Petersen berbagi posisi ketiga, sementara Tyrrell Hatton—satu-satunya pesaing McIlroy di klasemen musim—terpeleset ke posisi seri ke-14.

Gelar yang Menegaskan Dominasi

Bagi McIlroy, kekalahan dalam playoff tak berarti banyak. Race to Dubai ketujuh adalah bukti konsistensi dan ketangguhan yang membuatnya tetap menjadi wajah utama golf Eropa. Di usia 36 tahun, rekor Montgomerie kini berada dalam jarak tembak—dan musim depan, McIlroy punya lebih dari cukup amunisi untuk mengejarnya.

0 Comments

Submit a Comment

Your email address will not be published. Required fields are marked *

Pick your next post

Contact Us

Address : Jl. Media No.88 - Jakarta Barat - 18789 - INDONESIA
______________________________
Email : halo@golftimes.id
Office : 0812-3456-7890
Advertising Info : 0811-1967-688

Information

  • Redaksi
  • Karir
  • Media Partner
  • Info Iklan

Categories

News
Profile
Junior & Amatir
Video
Tips & Tricks

271752
Users Today : 202
This Month : 13093
This Year : 146102
Total Users : 271752
Total views : 796313