Linn Grant tampil seperti pemain yang benar-benar menguasai setiap inci Pelican Golf Club. Dengan ketenangan yang jarang terlihat di level setinggi LPGA Tour, pegolf Swedia berusia 26 tahun itu mengunci gelar The Annika pada Minggu (16/11) lewat kemenangan meyakinkan tiga pukulan, sekaligus meraih trofi LPGA Tour keduanya.
Grant menutup turnamen dengan 5-under 65, mencatatkan pekan yang dipenuhi permainan presisi—termasuk rekor 52 hole tanpa bogey yang baru pecah di hole terakhir, saat trofi sejatinya sudah aman dalam genggaman.
Ia finis dengan 19-under 261, nyaris memecahkan rekor turnamen sebelum bogey “kosmetik” di green 18 menghentikan laju sempurnanya.
Dari Klinik Golf ke Panggung Juara
Kemenangan ini memiliki sentuhan emosional tersendiri—trofi diberikan langsung oleh Annika Sorenstam, legenda Swedia dan ikon global yang menjadi nama turnamen. Bagi Grant, momen itu seperti lingkaran yang kembali lengkap.
Sebagai gadis kecil, ia pernah mengikuti klinik Sorenstam di Swedia, menyaksikan sang legenda memasukkan pukulan wedge ke sarung tangan penangkap, sebuah adegan yang kemudian ia coba tiru bersama ayahnya. Kini, bertahun-tahun kemudian, ia berdiri sebagai juara di samping sosok yang dulu hanya dapat ia kagumi dari kejauhan.
“Kamu membuat lapangan ini terlihat mudah. Padahal tidak,” kata Sorenstam dengan senyum bangga di green 18.
Grant pun mencatatkan sejarah sebagai pegolf Swedia pertama yang menjuarai The Annika, menambah bobot simbolis pada performa dominannya.
Kupcho Menekan, Grant Menjawab Tanpa Gentar
Jennifer Kupcho memulai hari dalam mode menyerang. Birdie di hole pertama membuatnya menyamai skor Grant. Namun sang pemimpin tidak mundur. Grant membalas dengan birdie pada hole yang sama, lalu mengirim pesan kuat melalui putt krusial sepanjang 15 kaki di hole kelima.
Momentum bergeser signifikan di hole par-3 kesembilan. Kupcho membuat bogey, sementara Grant melesakkan putt 10 kaki untuk birdie, memperlebar jarak menjadi tiga pukulan — dan sejak itu, turnamen sepenuhnya berada dalam kendalinya.
Kupcho mencetak 65 untuk menyamai skor harian Grant, namun harus puas mengisi posisi kedua.
Sorotan Lain: Ace Lamborghini dan Perebutan Tiket CME
Di belakang duo terdepan, Gaby Lopez menampilkan akhir yang membara dengan empat birdie dalam enam hole terakhir, menghasilkan 65 dan finis di posisi ketiga.
Namun drama terbesar datang dari Brooke Matthews.
Dengan pukulan 9-iron dari jarak 140 yard, Matthews mencetak hole-in-one di hole 12 dan langsung meraih kontrak sewa dua tahun Lamborghini Huracán. Dua hole kemudian, ia mencetak eagle chip-in, menyelesaikan rangkaian skor menakjubkan: 1, 2, 3, 4, 5, 6 dalam satu putaran — sesuatu yang jarang terlihat bahkan di golf profesional.
Posisi T-9 membuatnya masuk ke 60 besar Race to CME Globe, mengamankan tiket ke CME Group Tour Championship. Nataliya Guseva dan Lucy Li juga memastikan tempat di final setelah birdie dramatis di hole terakhir.
Grant, Konsistensi Tanpa Putus Sejak 2020
Kemenangan ini memperpanjang rekor luar biasa Grant: satu gelar setiap tahun sejak 2020 di berbagai tur dunia. Sebuah standar konsistensi yang mengingatkan pada pesan sederhana ayahnya dulu:
“Jika kamu bisa menang setiap tahun, itu sudah cukup solid.”
Di Pelican Golf Club minggu ini, Linn Grant menunjukkan bahwa dirinya bukan sekadar solid—dia tampil luar biasa, nyaris sempurna, dan membuat golf di level tertinggi tampak begitu mudah.










Users Today : 103
This Month : 12994
This Year : 146003
Total Users : 271653
Total views : 796051
0 Comments