Rory McIlroy mulai menatap babak baru dalam kariernya. Setelah delapan kali membela Eropa di Ryder Cup dan menjadi salah satu sosok paling berpengaruh di dunia golf, pegolf asal Irlandia Utara itu mengaku ingin suatu hari nanti menjadi kapten Tim Eropa — meski ia belum akan terburu-buru merealisasikannya.
“Tentu saja saya ingin menjadi kapten suatu hari nanti,” ujar McIlroy menjelang debutnya di India, Rabu (15/10). “Saya beruntung bisa bermain di bawah beberapa kapten terbaik dalam sejarah Ryder Cup — seperti Paul McGinley dan Luke Donald. Tapi saya rasa itu baru akan terjadi sekitar pertengahan 2030-an, semoga saja, jika saya masih bisa bermain baik sampai saat itu.”
Ucapan McIlroy muncul hanya beberapa minggu setelah ia membantu Eropa mempertahankan gelar Ryder Cup di Bethpage Black, New York — kemenangan tandang pertama tim biru sejak 2012. Bagi McIlroy, kemenangan itu bukan hanya soal poin di papan skor, tapi juga simbol kebersamaan dan kebanggaan yang telah menjadi fondasi tim Eropa.
“Orang-orang mungkin lebih mengingat drama dan emosi di luar permainan,” katanya, merujuk pada insiden panas dengan sebagian penonton Amerika. “Tapi yang ingin saya tekankan adalah betapa hebatnya kami bermain. Mereka memukul bola dekat, kami memukulnya lebih dekat. Mereka memasukkan putt, kami membalasnya. Saya ingin orang-orang mengingat itu — seberapa baik tim Eropa bermain, dan betapa bangganya saya menjadi bagian dari tim ini.”
Kini di usia 36 tahun, McIlroy masih menjadi pegolf peringkat dua dunia dan pemegang empat gelar major, termasuk gelar Masters yang ia raih tahun ini. Namun di balik semangat kompetitif yang belum pudar, ia mulai melihat perannya dalam membentuk generasi penerus golf Eropa.
Keinginan menjadi kapten bukan sekadar cita-cita simbolik. McIlroy dikenal sebagai pemimpin alami di ruang ganti, sosok yang kerap memompa semangat rekan setimnya, dan suaranya kerap menjadi jembatan antara pemain muda dan senior di tim.
Selain refleksi tentang Ryder Cup, McIlroy kini sedang menjalani fase baru dalam karier globalnya. Turnamen di India menjadi bagian dari jadwal internasional yang lebih luas, di mana ia juga akan bermain di Abu Dhabi dan Dubai pada November, sebelum menutup musim di Australian Open pada Desember.
“Dalam beberapa tahun terakhir saya belajar menikmati perjalanan,” ujarnya. “Saya senang bermain di depan penonton yang belum pernah saya temui sebelumnya. Itu membuat golf terasa segar lagi.”
Sebagai penggemar berat kriket, McIlroy sempat mengungkap satu penyesalan selama kunjungannya ke India: tak sempat menonton pertandingan kriket langsung.
“Saya sedikit gila kriket,” katanya sambil tertawa. “Mungkin lain kali saya akan datang bukan hanya untuk golf, tapi juga menonton pertandingan kriket dari tribun.”
Dengan karier yang masih gemilang dan visi jangka panjang yang matang, Rory McIlroy tampaknya sedang menyiapkan bab berikutnya — dari bintang lapangan hijau menjadi pemimpin tim biru, simbol semangat Eropa di Ryder Cup masa depan.
0 Comments