Kemenangan dramatis Tim Eropa 15–13 atas Amerika Serikat di Ryder Cup ke-45 di Bethpage Black, New York, seharusnya menjadi momen penuh kebanggaan.
Namun, suasana kemenangan itu kini dibayangi perilaku penonton tuan rumah yang dianggap melampaui batas sportivitas.
Pada Kamis (2/10), Presiden PGA of America Don Rea Jr. secara terbuka meminta maaf atas tindakan sejumlah penggemar yang melakukan pelecehan verbal terhadap pemain Eropa—terutama Rory McIlroy—serta atas komentarnya sendiri yang dinilai meremehkan insiden tersebut.
Dalam surat elektronik yang dikirim kepada lebih dari 30.000 profesional golf di Amerika, Rea menulis bahwa atmosfer kompetisi di Bethpage telah ternodai oleh tindakan sebagian kecil penonton yang tidak mencerminkan nilai-nilai PGA.
“Meskipun semangat kompetisi begitu tinggi, beberapa perilaku penonton jelas melampaui batas,” tulis Rea. “Itu tidak sopan, tidak pantas, dan tidak mewakili siapa kita sebagai PGA of America. Kami mengecam perilaku tersebut tanpa syarat.”
Rory McIlroy menjadi sasaran utama ejekan, termasuk teriakan kasar dari tribun, gestur tak senonoh, hingga insiden ketika minuman di tangan istrinya, Erica, dipukul oleh penonton. Aksi-aksi tersebut membuat McIlroy sempat terpancing emosi dan menegur langsung penonton yang mengganggu.
Rekan setimnya, Shane Lowry dan Matt Fitzpatrick, turut menyoroti suasana yang tidak kondusif itu. Fitzpatrick bahkan menyebut pernyataan Rea sebelumnya—yang menyamakan perilaku penggemar di Roma 2023 dengan penonton Bethpage—sebagai “penghinaan terhadap pendukung Eropa.”
Menanggapi kritik tersebut, Rea mengakui kekeliruannya dalam wawancara dengan BBC.
“Meskipun bukan niat saya, komentar saya dianggap meremehkan situasi yang sebenarnya serius. Itu mencerminkan buruknya diri saya dan organisasi ini. Untuk itu, saya dengan tulus meminta maaf,” ujarnya.
PGA of America juga memastikan bahwa CEO Derek Sprague telah menghubungi McIlroy dan istrinya secara pribadi untuk menyampaikan penyesalan mendalam atas insiden tersebut.
Permintaan maaf ini datang setelah tekanan publik meningkat selama beberapa hari terakhir. Sprague sebelumnya muncul di Golf Channel dan mengakui bahwa sejumlah penonton “melampaui batas,” sekaligus berjanji untuk memperbaiki situasi di masa mendatang.
Lowry menyebut perlakuan terhadap istri McIlroy sebagai “mengejutkan,” menegaskan betapa parahnya atmosfer yang tercipta di arena.
Rea pun tak luput dari sorotan karena kesalahan ucap saat upacara penyerahan trofi, ketika ia menyiratkan bahwa Eropa “mempertahankan” piala Ryder Cup—padahal mereka memenangkannya secara langsung di tanah Amerika.
Melalui akun LinkedIn-nya, Rea menulis bahwa ia menerima kritik yang datang bertubi-tubi, namun menegaskan tetap fokus memperbaiki citra organisasi.
Bethpage Black memang dikenal sebagai arena yang bising dan penuh energi, namun insiden kali ini menimbulkan pertanyaan besar: di mana batas antara semangat nasionalisme dan penghormatan terhadap sportivitas golf?
Permintaan maaf Rea mungkin menjadi langkah awal yang penting. Namun, tantangan sesungguhnya bagi PGA of America adalah memastikan bahwa ketika Ryder Cup kembali digelar, gairah penonton tidak lagi mengorbankan semangat luhur permainan golf itu sendiri.
0 Comments