21/08/2025
by rudy iskandar

Mason Howell Ukir Sejarah: Juara Termuda U.S. Amateur Sejak 2009

Mason Howell mungkin baru berusia 18 tahun, tapi namanya kini sejajar dengan legenda golf dunia. Siswa kelas 12 dari Georgia itu menutup musim panas impiannya dengan merebut gelar bergengsi U.S.…...
"

Start reading

Mason Howell mungkin baru berusia 18 tahun, tapi namanya kini sejajar dengan legenda golf dunia. Siswa kelas 12 dari Georgia itu menutup musim panas impiannya dengan merebut gelar bergengsi U.S. Amateur 2025 di The Olympic Club, San Francisco, Minggu (17/8).

Howell tampil luar biasa di partai final, menaklukkan rekan sebayanya asal Tennessee, Jackson Herrington, dengan skor telak 7 dan 6 dalam duel 36 hole. Kemenangan ini menobatkannya sebagai kampiun termuda U.S. Amateur sejak Byeong Hun An pada 2009, sekaligus menjadi juara termuda ketiga sepanjang sejarah turnamen.

Lebih dari sekadar trofi, Howell berhasil menorehkan prestasi yang melampaui Tiger Woods, yang saat seusia dirinya baru memulai rangkaian tiga gelar berturut-turut U.S. Amateur pada 1994. “Semua bercampur aduk. Memiliki nama saya di samping Tiger Woods dan juara-juara lain di trofi ini sungguh luar biasa. Rasanya tak terbayangkan,” ucap Howell dengan mata berbinar.

Final berjalan hampir sepihak. Howell mengendalikan permainan dengan ketenangan yang jauh melampaui usianya. Ia memastikan gelar di hole ke-30, menyamai margin kemenangan terbesar dalam satu dekade terakhir sejak Bryson DeChambeau menutup final 2015 dengan skor yang sama. Delapan dari 11 hole yang dimenangkannya bahkan hanya berakhir dengan par – bukti solidnya mental Howell saat lawan berjuang keras mengejar.

Kemenangan ini bukan hanya soal gengsi, tetapi juga tiket emas. Howell dipastikan mendapat undangan bermain di tiga major tahun depan: Masters, U.S. Open, dan British Open. Ia juga akan memperkuat tim Walker Cup di Cypress Point September ini.

Perjalanan Howell menuju puncak terasa seperti dongeng. Musim panasnya dimulai dengan penampilan gemilang di kualifikasi U.S. Open, mencetak skor 63 berturut-turut untuk menembus Oakmont meski akhirnya gagal lolos cut. Dari pengalaman itu, ia tumbuh lebih kuat. Howell bahkan harus bertahan dalam playoff dengan 20 pemain hanya untuk masuk match play, sebelum akhirnya melewati enam pertandingan berturut-turut menuju gelar juara.

“Saya selalu merasa memiliki kemampuan itu. Keyakinan diri adalah kuncinya. Jika saya tetap positif, hasilnya akan mengikuti,” tegas Howell.

Lawan di final, Herrington, mengakui dominasi sang juara. “Dia bermain bagus, dan saya tidak bermain hebat. Saya belajar banyak tentang diri saya,” ucapnya sportif.

Bagi Howell, kemenangan ini jelas mengubah hidup. Namun di balik sorotan dan sejarah, ia tetaplah remaja yang harus kembali ke rutinitas sekolah. “Pada akhirnya, saya masih harus duduk di kelas selama delapan jam,” candanya, sembari menatap tahun terakhir di bangku SMA sebelum melanjutkan studi ke Universitas Georgia pada 2026.

Dari ruang kelas ke panggung dunia, perjalanan Mason Howell baru saja dimulai.

0 Comments

Submit a Comment

Your email address will not be published. Required fields are marked *

Pick your next post

Contact Us

Address : Jl. Media No.88 - Jakarta Barat - 18789 - INDONESIA
______________________________
Email : halo@golftimes.id
Office : 0812-3456-7890
Advertising Info : 0811-1967-688

Information

  • Redaksi
  • Karir
  • Media Partner
  • Info Iklan

Categories

News
Profile
Junior & Amatir
Video
Tips & Tricks

234522
Users Today : 323
This Month : 11715
This Year : 108872
Total Users : 234522
Total views : 691075