Adam Scott, jawara Masters 2013, membawa dua kabar besar sekaligus. Kabar baiknya: ia akan kembali tampil di turnamen-turnamen besar Australia akhir tahun ini. Kabar buruknya: konflik antara PGA Tour dan LIV Golf masih jauh dari kata damai.
“Belum ada perkembangan apa pun sejak awal tahun,” ujar Scott, yang juga duduk sebagai direktur pemain di dewan kebijakan PGA Tour. “Jadi kalau bicara soal penyatuan dengan LIV, jangan berharap terlalu banyak.”
Pernyataan tajam itu disampaikannya saat mengumumkan kembalinya ia ke Australian PGA Championship di Royal Queensland (27–30 November) dan Australian Open di Royal Melbourne (5–8 Desember), dua turnamen yang sempat ia lewatkan pada 2024.
Kembalinya turnamen bergengsi itu ke Royal Melbourne—pertama sejak 1991—menjadi daya tarik tersendiri bagi Scott, yang mengaku belum pernah bertanding di sana untuk ajang Australian Open sepanjang kariernya.
“Saya senang akhirnya bisa bermain di Royal Melbourne, ini pengalaman yang sudah lama saya nantikan,” kata Scott. “Ditambah dengan Rory McIlroy yang juga akan tampil tahun ini, tentu itu membawa perhatian luar biasa dari dunia golf internasional.”
Scott mengakui bahwa ketidakhadirannya tahun lalu sempat menimbulkan kekecewaan di kalangan penggemar, apalagi setelah format ganda putra-putri yang diterapkan di Australian Open menuai kritik. Tahun ini, turnamen tersebut kembali ke format terpisah.
Meski semangatnya tinggi, Scott mengaku akan lebih berhati-hati dalam menyusun jadwal kejuaraan menjelang November agar tetap bugar, baik fisik maupun mental.
“Saya belajar dari pengalaman bahwa saya tidak bisa terus memaksakan diri seperti dulu,” ujarnya. “Tahun ini saya ingin lebih bijak dalam memilih turnamen agar bisa tampil maksimal di rumah sendiri.”
Performa Scott sepanjang 2025 terbilang naik-turun. Ia sempat berada di grup final di US Open di Oakmont, tapi justru mencatatkan skor 79 di ronde keempat dan gagal masuk 10 besar. Di The Open Championship di Royal Portrush, ia bahkan tereliminasi di babak cut.
“US Open cukup mengecewakan. Saya bermain bagus tapi tidak mendapat hasil yang pantas. Di The Open, saya benar-benar kehilangan kendali di hari Jumat. Angin dan kondisi lapangan membuat semuanya terasa berantakan,” kenangnya.
Meski demikian, ia masih percaya diri. “Saya tahu saya masih mampu bersaing. Saya hanya perlu membereskan beberapa detail kecil agar bisa menang lagi.”
Namun ketika ditanya soal kemungkinan penyatuan antara PGA Tour dan LIV Golf yang sempat ramai dibicarakan tahun lalu, Scott menjawab dengan nada realistis.
“Tidak ada perkembangan signifikan. Semua pemain sudah memilih jalannya masing-masing. Yang bertahan di PGA Tour tetap ingin bermain golf ala PGA. Yang ke LIV, ya mereka punya alasan sendiri. Saat ini, masih ada jurang pemisah yang lebar.”
0 Comments