Toyota BZ3c: Crossover Listrik Ramping dengan Bantuan BYD, Siap Mengaspal

Toyota baru saja memperkenalkan crossover listrik terbaru mereka, BZ3c, di Beijing Auto Show. 

Namun, sebelum resmi diluncurkan ke pasar, bocoran detail terkait mobil ini telah muncul berkat dokumen publik dari Kementerian Industri dan Teknologi Informasi (MIIT) Tiongkok. 

BZ3c menjadi korban kebocoran informasi ini, mengikuti jejak kendaraan lain yang harus melalui tahap akhir sertifikasi sebelum dijual di Cina.

BZ3c merupakan hasil kolaborasi Toyota dengan BYD, produsen mobil listrik asal Cina yang kini semakin dikenal secara global. Crossover ini terlihat ramping dan proporsional, dengan gaya yang bisa dibilang merupakan evolusi dari Prius versi full-EV. Dari segi dimensi, BZ3c memiliki panjang 188,1 inci, sedikit lebih panjang dari Prius yang berukuran 181,1 inci.

Meski begitu, foto-foto resmi yang dirilis MIIT dinilai kurang menarik. Desain BZ3c tampaknya tidak berubah banyak sejak debutnya di Beijing Auto Show, tetapi kombinasi cat putih polos, penutup roda yang sederhana, dan pencahayaan indoor yang kurang optimal membuat tampilannya terlihat kurang maksimal.

Kolaborasi Toyota dan BYD

Toyota BZ3c akan menggunakan baterai LFP (Lithium Iron Phosphate) dari BYD, namun ukuran pasti baterainya belum diumumkan. Mobil ini juga akan dilengkapi motor listrik berkekuatan 268 tenaga kuda yang menggerakkan roda depan, dengan komponen motor juga dipasok oleh BYD. 

Produksi mobil ini akan berlangsung di pabrik FAW-Toyota di Tianjin, yang juga memproduksi sedan Toyota BZ3.

Meski hasil kerja sama antara FAW, BYD, dan Toyota, BZ3c tetap terasa sangat terkait dengan model-model Toyota lainnya. 

Dalam ajang yang sama, Toyota juga memperlihatkan versi hampir produksi dari SUV listrik Toyota BZ3x, yang banyak disalahpahami sebagai crossover subkompak yang seukuran Toyota Corolla Cross. 

Namun, kenyataannya, BZ3x merupakan hasil modifikasi dari GAC Aion V, sebuah crossover kecil berkonsep MPV yang juga dirilis di acara tersebut.

Potensi Pasar Global

Platform yang digunakan oleh Toyota BZ3c masih belum diumumkan secara resmi. Namun, jika crossover ini mengikuti jejak sedan BZ3, besar kemungkinan BZ3c akan dibangun di atas platform e-TNGA, yang juga digunakan oleh mobil listrik Toyota lainnya. 

Ini membuka kemungkinan bahwa BZ3c bisa dipasarkan di luar Cina. Meskipun begitu, Toyota mungkin harus menyesuaikan penggunaan baterai dan motor listrik dari BYD agar sesuai dengan peraturan tarif di pasar Amerika Utara atau Eropa.

Bagaimanapun, BZ3c menunjukkan komitmen Toyota untuk terus mengembangkan kendaraan listrik dengan kolaborasi strategis, seperti dengan BYD, dan terus berinovasi dalam desain serta teknologi. 

Keberadaan crossover ini di pasar global patut ditunggu, mengingat potensinya untuk menghadirkan opsi kendaraan listrik yang lebih terjangkau dan ramah lingkungan.