Usia 50 tahun sering kali menjadi penanda akhir bagi banyak atlet. Namun bagi Tiger Woods, angka itu justru membuka sebuah pintu baru.
Pada Selasa (waktu setempat), Woods resmi berusia setengah abad—dan secara teknis kini berhak tampil di PGA Tour Champions, panggung kompetitif bagi para legenda golf dunia.
Apakah ia akan melangkah ke sana? Jawabannya belum. Bahkan dari Tiger sendiri.
Hak Istimewa yang Datang Bersama Usia
PGA Tour Champions—dulu dikenal sebagai Senior PGA Tour—memberi ruang berbeda bagi pegolf veteran. Format 54 hole, penggunaan golf cart, serta jadwal yang lebih bersahabat menjadi daya tarik tersendiri. Namun Woods belum memberikan komitmen apa pun, terutama karena kondisi fisiknya yang masih jauh dari ideal.
Musim lalu menjadi cermin nyata. Untuk pertama kalinya sepanjang karier profesionalnya, Tiger Woods tidak tampil satu pun di turnamen PGA Tour. Ia sempat dijadwalkan tampil di Genesis Invitational, tetapi mundur setelah ibundanya, Kultida Woods, wafat pada 4 Februari.
Belum sempat pulih secara emosional, badai cedera kembali datang.
Tubuh yang Terus Menguji Keteguhan
Pada Maret, Woods mengalami ruptur Achilles kiri saat meningkatkan intensitas latihan di rumahnya di Florida jelang Masters. Cedera itu menyusul rangkaian masalah fisik panjang, termasuk operasi punggung yang diyakini menjadi operasi punggung ketujuh dalam hidupnya pada Oktober lalu—untuk mengganti cakram tulang belakang bawah yang mengganggu mobilitasnya.
Dalam konferensi pers Hero World Challenge di Bahama, 2 Desember lalu, Woods mengakui kondisinya masih sangat terbatas.
“Saya baru mulai putting dan chipping. Saya bahkan belum dekat untuk bisa full swing,” ujarnya.
Baginya, keputusan soal jadwal bermain belum relevan.
“Begitu saya paham ritme latihan, ledakan tenaga, bermain, dan proses pemulihan, barulah saya bisa menilai di mana dan seberapa sering saya akan bermain,” kata Woods. “Saya masih jauh dari tahap itu.”
Jika Bukan Karena Cedera…
Sulit membantah satu hal: tanpa cedera, Tiger Woods mungkin masih menjadi kekuatan kompetitif di usia 50. Phil Mickelson membuktikannya ketika menjuarai PGA Championship 2021 pada usia yang sama, menjadi pemenang major tertua sepanjang sejarah.
Namun tubuh Woods telah melewati terlalu banyak pertempuran. Sejak kecelakaan mobil tunggal pada Februari 2021 di Los Angeles—yang nyaris membuat kakinya diamputasi—Woods hanya tampil di 11 turnamen PGA Tour dalam lima musim terakhir. Tulang kaki kanan hancur, sekrup dan pen dipasang, dan rasa sakit menjadi bagian dari rutinitas.
Terakhir kali Woods memainkan empat ronde penuh di turnamen resmi adalah Masters 2024, saat finis di posisi ke-60. Penampilan terakhirnya di PGA Tour terjadi pada The Open 2024 di Royal Troon, di mana ia gagal lolos cut.
Kerinduan yang Sederhana: Bermain Golf
Di balik segala statistik dan riwayat cedera, pernyataan Woods paling jujur terdengar sangat sederhana.
“Saya ingin kembali bermain golf,” katanya.
“Saya sudah lama tidak benar-benar bermain. Ini tahun yang berat—banyak hal terjadi di dalam dan luar lapangan. Passion saya hanya ingin bermain lagi.”
Ucapan itu menggambarkan fase baru Woods: bukan lagi soal trofi, rekor, atau perburuan sejarah—melainkan soal kebahagiaan paling dasar seorang pegolf.
Candaan, Respek, dan Warisan
Di antara rekan-rekannya, usia 50 Woods tetap jadi bahan candaan penuh respek.
“Saya tahu dia tua. Tapi saya tidak sadar setua itu,” canda Gary Woodland, sembari menegaskan bahwa golf selalu terasa lebih baik saat Tiger ada di lapangan.
Trevor Immelman, juara Masters 2008, bahkan menyebut Woods sebagai alasan generasinya bisa hidup dari golf.
“Saya bilang ke anak-anak saya, kalau cuma kirim satu kartu Natal tiap tahun, pastikan kirim ke Tiger. Tanpa dia, situasi kami akan sangat berbeda.”
Tiger sendiri masih bisa bercanda. Ia sempat berkelakar akan bermain 25 turnamen di dua tur sekaligus setelah berusia 50.
“Harusnya itu cukup menutup setahun, kan?” katanya sambil tertawa.
Akankah Tiger Menulis Sejarah Lagi?
PGA Tour Champions akan dimulai Januari di Hawaii, sementara major pertamanya—Senior PGA Championship—digelar April, hanya sepekan setelah Masters. Ada pula U.S. Senior Open Juli nanti, turnamen yang berpotensi menggoda Woods, mengingat ia adalah satu-satunya pegolf dalam sejarah yang menjuarai U.S. Junior Amateur, U.S. Amateur, dan U.S. Open.
Apakah ia akan menambah satu lagi?
Tak ada yang tahu. Bahkan Tiger sendiri.
Namun satu hal pasti: jika Tiger Woods kembali—di mana pun dan kapan pun—golf akan berhenti sejenak untuk memperhatikan. Karena bagi dunia golf, kehadiran Tiger selalu berarti lebih dari sekadar permainan.







Users Today : 581
This Month : 21120
This Year : 154129
Total Users : 279779
Total views : 817043
0 Comments