Golf Jepang kehilangan salah satu fondasi terbesarnya. Masashi “Jumbo” Ozaki, legenda yang membentuk wajah Japan Golf Tour selama lebih dari tiga dekade, meninggal dunia pada 23 Desember 2025 dalam usia 78 tahun akibat kanker usus besar sigmoid.
Kabar duka itu dikonfirmasi oleh putra sulungnya sehari kemudian. Ozaki mengembuskan napas terakhir setelah sekitar satu tahun berjuang melawan penyakitnya, menjalani perawatan di rumah sesuai keinginannya. Upacara pemakaman berlangsung tertutup untuk keluarga, dengan rencana acara perpisahan publik akan diumumkan kemudian.
Kepergian Ozaki menandai berakhirnya sebuah era—era ketika satu nama identik dengan dominasi, kekuatan, dan daya tarik golf profesional Jepang.
Dari Bisbol ke Fairway
Lahir pada 24 Januari 1947 di Prefektur Tokushima, Ozaki awalnya bukan pegolf. Ia adalah pelempar bisbol berbakat yang membawa tim sekolah menengahnya menjuarai turnamen nasional pada 1964. Setahun kemudian, ia menembus dunia profesional bersama Nishitetsu Lions.
Namun, karier bisbolnya tak bertahan lama. Tiga musim tanpa penampilan menonjol mengakhiri perjalanannya di diamond. Keputusan pensiun pada 1968 justru menjadi titik balik terbesar dalam hidupnya.
Golf datang nyaris tanpa rencana—dan langsung berubah menjadi panggilan hidup. Dalam hitungan bulan sejak beralih profesi, Ozaki meraih lima kemenangan, sinyal awal lahirnya dominator baru di sirkuit Jepang.
Raja Tak Tertandingi Japan Golf Tour
Ozaki bukan sekadar pemenang. Ia adalah arsitek dominasi. Pada 1973, ia menjadi raja uang pertama dalam sejarah Japan Golf Tour, membuka koleksi 12 gelar raja uang sepanjang kariernya—rekor yang hingga kini belum tersentuh.
Total 94 kemenangan resmi tur domestik menjadikannya pegolf tersukses sepanjang masa di Jepang. Jika termasuk ajang nonresmi, angkanya mencapai 113 kemenangan profesional.
Ia juga dikenal karena umur panjangnya yang luar biasa. Pada usia 55 tahun, Ozaki mencetak kemenangan tertua pasca-1973 lewat ANA Open 2002. Bahkan pada usia 66 tahun, ia masih mencatat age-shoot—skor di bawah usia—sebuah pencapaian langka yang ia ulangi beberapa tahun kemudian.
Catatan emas Jumbo Ozaki:
- 94 kemenangan Japan Golf Tour (rekor sepanjang masa)
- 12 gelar raja uang
- 5 gelar raja uang berturut-turut (1994–1998)
- Kemenangan profesional ke-100: Dunlop Phoenix 1996
- Turnamen ke-1.000 dimainkan: 2005
Panggung Dunia dan Era AON
Meski dominasinya terjadi di dalam negeri, Ozaki juga meninggalkan jejak di panggung mayor. Ia finis kedelapan di Masters Tournament 1973—hasil 10 besar pertama pegolf Jepang di turnamen mayor. Pada US Open 1989, ia sempat memimpin dan menutup turnamen di posisi keenam.
Bersama Isao Aoki dan Tsuneyuki Nakajima, Ozaki membentuk trio legendaris AON—tiga huruf yang identik dengan kebangkitan popularitas golf Jepang pada 1970-an dan 1980-an. Mereka bukan hanya pesaing, tetapi simbol era emas.
Mentor Generasi Baru
Di tahun-tahun terakhir karier aktifnya, Ozaki mengalihkan fokus pada regenerasi. Ia mendirikan Jumbo Ozaki Golf Academy pada 2018, pusat pembinaan yang menekankan kekuatan pukulan, presisi teknis, dan mentalitas kompetitif.
Dari akademi inilah lahir nama-nama besar generasi baru, termasuk Yuka Saso, Maiko Saigo, Akie Sakuma, dan Erika Hara. Para muridnya kerap menyebut Ozaki sebagai mentor yang keras, detail, namun tulus membentuk karakter juara.
Bahkan saat menjalani pengobatan, Ozaki tetap memantau perkembangan para atletnya—sebuah dedikasi yang mencerminkan cintanya pada golf hingga akhir hayat.
Ikon Budaya Bernama “Jumbo”
Julukan “Jumbo” lahir dari postur besar dan kekuatan drive-nya yang mengintimidasi. Ia adalah magnet penonton, figur yang membuat turnamen golf ramai, dan simbol bahwa golf bisa menjadi tontonan arus utama di Jepang.
Ia juga dikenal lewat Jumbo Gun Dan, kelompok latihan kolektif bersama saudara dan rekan-rekannya—sebuah konsep yang menginspirasi sistem pembinaan modern.
Pengakuan dunia datang pada 2011 ketika Ozaki dilantik ke World Golf Hall of Fame, menegaskan statusnya sebagai legenda lintas generasi.
Akhir Sebuah Era, Awal Sebuah Warisan
Masashi “Jumbo” Ozaki mungkin telah berpulang, tetapi pengaruhnya tak pernah meninggalkan fairway Jepang. Rekor-rekornya masih berdiri kokoh, metodenya hidup dalam generasi baru, dan namanya akan selalu disebut setiap kali sejarah golf Jepang dibuka.
Ia bukan sekadar juara. Ia adalah fondasi.








Users Today : 311
This Month : 15169
This Year : 148178
Total Users : 273828
Total views : 802277
0 Comments