Sorak kemenangan menggema di New Korea Country Club, Minggu (26/10). Untuk pertama kalinya dalam sejarah, Australia berdiri di puncak dunia golf wanita beregu, menaklukkan raksasa Amerika Serikat untuk meraih gelar juara LPGA International Crown 2025.
Dipimpin dua bintang utama mereka, Minjee Lee dan Hannah Green, tim Negeri Kanguru tampil luar biasa—tenang, percaya diri, dan penuh determinasi. Keduanya memastikan kemenangan 2-and-1 atas Angel Yin dan Yealimi Noh, membuat hasil akhir tidak lagi terkejar bahkan sebelum partai foursomes terakhir berakhir imbang.
Pukulan penentu Green di hole ke-17 menjadi simbol momen bersejarah itu: satu ayunan, satu sorak kebanggaan, satu gelar yang akhirnya datang setelah penantian panjang.
“Ini momen yang sangat membanggakan bagi golf Australia,” ujar Green dengan mata berbinar. “Kami sudah menunggu ini sejak kekalahan di International Crown terakhir. Menang bersama sebagai tim membuatnya terasa luar biasa.”
Dari Luka Jadi Legenda
Kemenangan ini bukan sekadar gelar. Bagi Australia, ini adalah penebusan. Dua tahun lalu, mereka harus menelan kekecewaan pahit setelah kalah di final 2023 dari Thailand di TPC Harding Park, San Francisco. Kini, luka itu terbalas dengan cara yang paling indah.
Dengan perpaduan antara pengalaman dan energi muda, tim Australia tampil solid sepanjang turnamen.
- Minjee Lee, peringkat 3 dunia, menjadi jangkar ketenangan di setiap ronde.
- Hannah Green bermain agresif namun efisien, menunjukkan mental juara di momen krusial.
- Stephanie Kyriacou dan Grace Kim, dua bintang muda yang sedang naik daun, memberi energi baru dan poin penting di laga-laga awal.
“Kami tahu apa yang harus dilakukan sejak hari pertama. Setiap putt, setiap drive, kami lakukan dengan keyakinan bahwa kami bisa menang,” ujar Lee, yang tersenyum puas setelah menerima trofi.
Jalan Menuju Final yang Penuh Drama
Sebelum memastikan tempat di final, Australia harus melewati semifinal dramatis melawan Tim Dunia—gabungan pegolf top dari berbagai negara. Laga itu bahkan berlanjut hingga playoff hole ke-20, di mana pasangan Kyriacou/Kim mengalahkan Wei-Ling Hsu dan Lydia Ko.
Sementara itu, Green sempat kalah tipis 2-and-1 dari Charley Hull, namun Lee membalas dengan kemenangan comeback 1-up atas Brooke Henderson untuk membawa Australia ke final.
Di sisi lain, Amerika Serikat melaju lebih mudah dengan kemenangan atas Jepang. Angel Yin dan Yealimi Noh tampil dominan dalam laga tunggal, sebelum Ayaka Furue dan Mao Saigo memberi hiburan untuk Jepang lewat kemenangan tipis 1-up di foursomes.
Medali Perunggu dan Agenda Berikutnya
Dalam perebutan tempat ketiga, Tim Dunia memastikan medali perunggu lewat kemenangan meyakinkan Charley Hull (4&3) dan Lydia Ko (3&2), meski Jepang sempat mencuri satu poin dari partai ganda.
Dengan berakhirnya turnamen ini, tur Asia LPGA berlanjut ke Kuala Lumpur, Malaysia, pekan depan, sebelum menutup musim di Shiga, Jepang, pada 6–9 November.
Namun bagi Australia, akhir musim 2025 ini sudah lebih dari sekadar kemenangan. Ini adalah bab baru dalam sejarah golf mereka — saat empat pegolf wanita membuktikan bahwa semangat tim, keyakinan, dan cinta pada permainan bisa menaklukkan dominasi siapa pun, bahkan Amerika Serikat sekalipun.
“Kami datang bukan sebagai favorit, tapi kami pulang sebagai juara,” kata Green tersenyum lebar, mengangkat trofi di bawah langit Korea yang senja.
 
					








 Users Today : 321
 Users Today : 321 This Month : 16648
 This Month : 16648 This Year : 113805
 This Year : 113805 Total Users : 239455
 Total Users : 239455 Total views : 707047
 Total views : 707047
0 Comments