Miguel Tabuena Persembahkan Kemenangan Tak Terlupakan untuk Filipina

Air mata kebahagiaan dan sorak gemuruh penonton menjadi saksi momen bersejarah ketika Miguel Tabuena menutup pekan penuh emosi dengan kemenangan dominan di International Series Philippines 2025.

Bermain di kandang sendiri, di Sta. Elena Golf Club, Tabuena mencatatkan skor luar biasa 7-under 65 pada putaran final dan menuntaskan turnamen dengan total 24-under par — unggul tiga pukulan dari duo Jepang Kazuki Higa (65) dan Yosuke Asaji (67) yang finis di posisi kedua bersama.

Kemenangan ini bukan hanya kemenangan keempat bagi Tabuena di Asian Tour, tetapi juga menjadikannya pegolf Filipina tersukses dalam sejarah tur tersebut, melampaui rekor tiga gelar yang sebelumnya dipegang oleh Angelo Que. Ia juga resmi menembus total pendapatan karier di atas US$3 juta, sekaligus meraih gelar International Series pertamanya.

Emosional di Rumah Sendiri

Hanya seminggu sebelumnya, Tabuena terpaksa mundur dari SJM Macao Open karena mengalami kejang leher. Namun di rumah sendiri, ia justru bangkit dengan performa terbaik dalam kariernya.

Setelah bermain aman di tujuh hole pertama dan berbagi posisi puncak dengan Sampson Zheng di 18-under, Tabuena memecah kebuntuan lewat eagle brilian di hole 8 par-5, yang menjadi titik balik menuju kemenangan. Ia lalu menambah empat birdie di sembilan hole terakhir tanpa sekalipun melakukan kesalahan berarti.

“Ini sungguh spesial. Ini adalah turnamen golf terbesar yang pernah diadakan di Filipina, dan bisa memenangkannya di depan rakyat saya sendiri adalah kehormatan luar biasa,” ujar pegolf berusia 31 tahun itu, yang langsung berlutut dan menangis setelah memasukkan putt kemenangan di hole ke-18.

“Saya bahkan belum 100 persen fit minggu ini. Tapi dukungan dari penonton membuat saya kuat. Ibu saya akan berulang tahun ke-60 pada Desember nanti, dan melihatnya menyaksikan saya menang di sini berarti segalanya,” tambahnya haru.

Persaingan Ketat di Belakang

Kazuki Higa menutup putaran finalnya dengan gaya, mencetak empat birdie berturut-turut di empat hole terakhir, dan memastikan dirinya kembali ke puncak klasemen Asian Tour Order of Merit.

“Saya dan caddie memutuskan untuk tetap agresif di empat hole terakhir, dan itu berjalan sempurna,” ujar Higa. “Masih ada beberapa turnamen besar ke depan, jadi saya akan terus fokus dan mencoba menang lagi.”

Sementara itu, rekan senegaranya Yosuke Asaji akhirnya menemukan performa terbaik setelah periode sulit. Dalam sembilan turnamen terakhir sejak Agustus, ia sempat tujuh kali gagal lolos cut dan sekali mundur. Namun di Sta. Elena, ia tampil sensasional dengan skor 29 di back nine pada hari Sabtu dan menambah lima birdie lagi di final round, termasuk satu dari bunker shot mustahil di hole 17.

“Front nine tadi sulit, tapi begitu masuk back nine, saya bisa menyerang lebih banyak fairway,” kata Asaji. “Finis ini membuat saya bisa ikut Hong Kong Open minggu depan — itu hal yang sangat saya syukuri.”

Bintang Dunia Tak Berdaya

Mantan pegolf nomor satu dunia Dustin Johnson, yang menjadi daya tarik utama turnamen, menutup pekan dengan skor 67 dan finis di posisi T15 dengan total 13-under.

Di antara para pemain LIV Golf lainnya, Marc Leishman dari Australia tampil paling solid dengan finis di posisi keenam berkat skor 65 di hari terakhir.

Momen Bersejarah untuk Golf Filipina

International Series Philippines 2025 menjadi salah satu turnamen dengan penonton terbanyak sepanjang sejarah golf di negara itu — dan pekan ini sepenuhnya milik Miguel Tabuena.

Dengan kemenangan yang sarat emosi dan makna nasionalisme, Tabuena tak hanya menulis namanya di papan skor, tapi juga di hati para penggemar golf Filipina.

“Ini minggu yang tak akan pernah saya lupakan,” ujarnya. “Saya bermain bukan hanya untuk diri saya sendiri, tapi untuk semua orang yang percaya pada saya.”