Jack Nicklaus Menang Gugatan Rp800 Miliar, Reputasi “Golden Bear” Dipulihkan

Legenda golf dunia Jack Nicklaus akhirnya memenangkan pertarungan terpenting di luar lapangan: memulihkan nama baiknya.

Juri di Florida pada Senin (20/10) memutuskan Nicklaus berhak atas ganti rugi sebesar 50 juta dolar AS — sekitar Rp800 miliar — dalam gugatan pencemaran nama baik terhadap Nicklaus Companies, perusahaan yang dulu didirikan atas namanya dan kini dimiliki bankir miliarder Howard Milstein.

Bagi sosok berjuluk “Golden Bear” itu, kemenangan ini bukan soal uang, melainkan kehormatan.
“Sangat sulit membuktikan kerusakan reputasi bagi seseorang seperti Jack, yang selama ini dikenal karena integritas dan dedikasinya pada golf,” ujar pengacaranya, Eugene Stearns. “Namun, hari ini dunia tahu bahwa tuduhan itu palsu — dan Jack dibersihkan dari fitnah yang menyakitkan.”

Dituduh Terlibat Golf Saudi, Nicklaus Melawan

Kasus ini bermula dari pernyataan dalam gugatan di New York, yang menyebut Nicklaus pernah mempertimbangkan tawaran 750 juta dolar AS untuk menjadi wajah publik LIV Golf, liga kontroversial yang didukung dana Arab Saudi.
Nicklaus menegaskan tuduhan itu tidak benar. Ia memang pernah bertemu perwakilan Golf Saudi pada 2021 untuk proyek desain lapangan, tetapi menolak tawaran peran di LIV Golf karena kesetiaannya pada PGA Tour — tempat ia membangun reputasi sebagai salah satu pegolf terhebat sepanjang masa.

“Mereka menuduh Jack menjual diri ke golf Saudi. Padahal kenyataannya, ia menolak tawaran itu demi menjaga warisannya,” kata Stearns. “Itu bukan sekadar kebohongan — itu serangan terhadap kehormatan seorang legenda.”

Tuduhan “Demensia” yang Menyakitkan

Tak berhenti di sana, perusahaan juga disebut menyiratkan bahwa Nicklaus tak lagi mampu secara mental mengelola urusannya, bahkan menunjukkan tanda-tanda demensia.
“Mereka mengatakan, ‘Kamu harus ambil kunci darinya,’” tutur Stearns, menirukan ucapan pejabat perusahaan. “Itu tuduhan yang tidak manusiawi dan sepenuhnya tak berdasar.”

Juri menilai Nicklaus Companies secara aktif menyebarkan pernyataan palsu yang menimbulkan “olok-olok, ketidakpercayaan, dan penghinaan” terhadap juara 18 gelar mayor tersebut.
Namun, keputusan itu tidak menjatuhkan tanggung jawab pribadi pada Milstein atau eksekutif Andrew O’Brien.

Konflik Panjang Sejak 2007

Hubungan Nicklaus dan Milstein memburuk sejak lama. Pada 2007, perusahaan membayar 145 juta dolar AS untuk hak eksklusif atas desain lapangan golf dan lisensi merek “Golden Bear”.
Nicklaus mengundurkan diri pada 2017, terikat klausul non-kompetisi lima tahun yang mencegahnya merancang lapangan baru.
Ketegangan memuncak pada 2022 ketika Nicklaus Companies menggugatnya dengan tuduhan pelanggaran kontrak dan kewajiban fidusia — tuduhan yang belakangan terbukti tidak berdasar.

Tahun lalu, seorang arbiter di Florida menyatakan Nicklaus tak lagi terikat klausul tersebut, dan hakim di New York menegaskan bahwa nama, citra, dan kemiripannya tetap menjadi milik pribadi Nicklaus.

Warisan yang Akhirnya Kembali

Dengan keputusan ini, Nicklaus bukan hanya memenangkan kasus hukum, tapi juga mengembalikan kendali atas warisannya sendiri.
“Semoga ini menjadi akhir dari semuanya,” kata Stearns. “Jack bisa melangkah lagi — seperti juara yang selalu dia jadi.”

Bagi banyak orang, kemenangan ini lebih dari sekadar urusan hukum. Itu adalah pengingat bahwa bahkan di usia 85 tahun, Jack Nicklaus masih tahu cara memenangkan pertandingan — dengan ketenangan, prinsip, dan martabat.