24/10/2025
by joko susilo

Rayhan Abdul Latief Beri Sinyal Positif di Putaran Pembuka Asia-Pacific Amateur Championship 2025: Tiga Birdie Tanpa Bogey, Fokus Asah Putting

Rayhan Abdul Latief, memulai langkahnya di ajang bergengsi Asia-Pacific Amateur Championship (AAC) 2025 dengan penampilan yang solid dan menjanjikan. Bertanding di putaran pertama yang digelar pada Kamis (23/10) di Majlis…...
"

Start reading

Rayhan Abdul Latief, memulai langkahnya di ajang bergengsi Asia-Pacific Amateur Championship (AAC) 2025 dengan penampilan yang solid dan menjanjikan. Bertanding di putaran pertama yang digelar pada Kamis (23/10) di Majlis Course, Emirates Golf Club, Dubai, Rayhan berhasil menorehkan tiga birdie bersih tanpa sekalipun membuat bogey di kartu skornya.

Rayhan mencatatkan raihan 69 pukulan atau 3-under par, sebuah skor impresif yang menempatkannya di posisi T10. Ia berbagi posisi dengan empat pegolf tangguh lainnya: Takumi Kobayashi (Jepang), Xihuan Chang (China), Cooper Moore (Selandia Baru), dan Seonghyeon An (Republik Korea). Performa ini hanya terpaut tiga pukulan dari pemimpin klasemen sementara, Khanh Hung Le (Vietnam) dan Billy Dowling (Australia), yang mencetak 66 pukulan atau 6-under par.

Rayhan Abdul Latief Putaran 1 AAC 2025

Flawless di Kartu Skor, Namun Ada Peluang yang Lolos

Rayhan Abdul Latief, yang memulai langkahnya dari hole 10 sesi pagi, menunjukkan kematangan dan konsistensi yang menjanjikan. Ia berhasil menorehkan tiga birdie bersih tanpa sekalipun membuat bogey di kartu skornya. Tiga birdie tersebut dicetak pada first nine, dimulai dari hole pertamanya di hole 10, disusul hole 13 dan hole 14.

Meskipun catatan free bogey ini merupakan indikator permainan strategis dan sangat terkontrol, mahasiswa University of North Texas ini justru tidak lantas berpuas diri. Usai menyelesaikan putarannya, Rayhan secara jujur menggarisbawahi kelemahan utama yang ia rasakan: akurasi putting.

“Di opening round hari ini sebetulnya cukup baik ya, cuman ada beberapa faktor aja yang menurut saya saya kurang puas dengan faktor itu, yaitu bisa saya bilang di putting,” ujar Rayhan dalam wawancara pasca-putaran.

Pegolf dengan posisi 226 World Amateur Golf Ranking (WAGR) ini merasa skornya bisa jauh lebih tajam. “Cukup banyak ya chance putting untuk birdie yang hari ini dibuang,” tambahnya, menunjukkan betapa banyaknya peluang emas yang terlewatkan di atas green Majlis Course yang menuntut presisi tinggi.

Rayhan Abdul Latief Putaran 1 AAC 2025

Strategi Pemantik Semangat: Menaklukkan Putter

Alih-alih larut dalam kekecewaan, Rayhan menjadikan evaluasi ini sebagai pemantik semangat untuk tiga hari kompetisi berikutnya. Ia langsung merancang strategi spesifik: menghabiskan waktu di putting green untuk mengatasi masalah sensitif ini.

Fokus utamanya terbagi dua: melihat sedikit di stroke (teknik pukulan putt) dan di green reading (kemampuan membaca kontur green). Rayhan menilai bahwa dua hal tersebut adalah “dua hal yang sangat sensitif” di lapangan Majlis Course.

“Kalau memang bisa dapet di dua itu pasti bakal bisa main bagus,” katanya optimistis. Ini menunjukkan kematangan strategis, di mana ia mengaitkan keberhasilan teknis di green dengan potensi mencetak skor yang jauh lebih baik dan menembus papan atas leaderboard demi tiket ke Augusta.

Rayhan Abdul Latief Putaran 1 AAC 2025

Hasil Berbeda Empat Punggawa Lain

Sementara Rayhan tampil gemilang, empat rekan senegaranya menuai hasil yang bervariasi di putaran pertama AAC 2025.

  • Randy Arbenata M. Bintang berada di posisi T31 dengan raihan 73 pukulan atau 1-over par.
  • Asa Najib Bhakti dan Kenneth Sutianto berbagi posisi T43 dengan skor identik 74 pukulan atau 2-over par.
  • Terakhir, Amadeus Susanto berada di posisi T95 dengan 81 pukulan atau 9-over par.

Dengan cut yang biasanya jatuh di kisaran skor genap atau sedikit di atasnya, Randy, Asa, dan Kenneth masih berada dalam jangkauan untuk lolos. Namun, seluruh skuad Indonesia kini harus menjadikan performa Rayhan sebagai standar dan memfokuskan diri pada dua hari kompetisi berikutnya.

Dukungan Cuaca dan Keyakinan Spiritual

Dari segi lingkungan, Rayhan justru menikmati persaingan. Ia menilai cuaca di Dubai sebagai **”perfect weather **” karena terasa lebih bersahabat dibandingkan suhu panas yang biasa ia hadapi di Texas, tempat latihannya di Amerika Serikat.

Menghadapi tiga hari kompetisi yang tersisa, harapan Rayhan jelas: “Saya berharap saya bisa main lebih baik lagi, which is saya akan main lebih bagus pasti. Dari itu juga, saya juga mau patting saya lebih bagus“. Ia menutup wawancara dengan menunjukkan kematangan mental, mengombinasikan kerja keras yang harus dilatih dengan keyakinan spiritual: “Sisanya dari itu, saya serahin semua ke Tuhan“.

Rayhan Latief kini tidak hanya berjuang untuk mencetak skor, tetapi juga untuk menuntaskan ambisi tertinggi, menjadikannya harapan terbesar Indonesia untuk memecahkan rekor nasional dan menatap tiket ke turnamen Major yang telah diimpikannya sejak lama.

0 Comments

Submit a Comment

Your email address will not be published. Required fields are marked *

Pick your next post

Contact Us

Address : Jl. Media No.88 - Jakarta Barat - 18789 - INDONESIA
______________________________
Email : halo@golftimes.id
Office : 0812-3456-7890
Advertising Info : 0811-1967-688

Information

  • Redaksi
  • Karir
  • Media Partner
  • Info Iklan

Categories

News
Profile
Junior & Amatir
Video
Tips & Tricks

235331
Users Today : 534
This Month : 12524
This Year : 109681
Total Users : 235331
Total views : 693754