Selama bertahun-tahun, TaylorMade P790 dikenal sebagai raja di segmen players’ distance iron — memadukan jarak, feel, dan forgiveness dalam satu paket elegan yang nyaris tak tertandingi.
Namun, kini muncul ancaman serius: Titleist T250. Dan setelah mencobanya sendiri, seperti dilansir todays-golfer.com, pereview berani bilang — inilah iron terbaik yang pernah dia pukul di kelasnya.
Desain Baru, Performa Luar Biasa
Sejak diperkenalkan pada 2019, seri Titleist T-Series selalu jadi acuan iron modern. Kini, di edisi keempatnya, T250 hadir bersama T100, T150, dan T350 — tapi dengan perbedaan besar:
T250 benar-benar baru.
Titleist tak sekadar memperbarui, melainkan membangun ulang dari nol. Hasilnya adalah iron dengan stabilitas jarak yang luar biasa, sudut pendaratan konsisten, dan dispersi yang rapat, bahkan untuk pegolf dengan handicap menengah seperti saya (12).
Melihat bentuknya saja sudah memanjakan mata: profil compact, finish premium, dan transisi halus di setiap kepala stik. Tapi yang membuatnya benar-benar menonjol adalah performa di lapangan — pukulan terasa solid, terbang tinggi, dan berhenti di green dengan kontrol yang mengesankan.





Kenapa T250 Layak Disebut Game Changer
Titleist menukar nama “T200” menjadi T250 karena perubahannya memang drastis. Inti teknologinya difokuskan untuk konsistensi jarak dan feel — dua hal yang jadi tolok ukur utama iron modern.
Selama sesi uji coba, saya merasakan lonjakan jarak yang stabil tanpa kehilangan kontrol. Descent angle-nya membuat bola mendarat lembut di green, bukan sekadar “lari jauh”. Dispersion-nya juga ketat — artinya pukulan yang tidak sempurna pun tetap aman di target area.
Iron ini seolah tahu bagaimana menyeimbangkan kekuatan dan kontrol — sesuatu yang jarang bisa dimiliki bersamaan.
Untuk Siapa T250 Dibuat?
Meski saya bermain dengan handicap 12, T250 jelas bukan hanya untuk mid-handicapper. Titleist merancangnya agar bisa dipakai beragam tipe pegolf, mulai dari yang sedang menurunkan handicap dari 20-an, hingga mereka yang nyaris scratch player.
Tak heran jika dua juara major, Justin Thomas dan Wyndham Clark, sudah memasukkan long iron T250 ke dalam set mereka. Jika pemain sekelas mereka percaya pada performanya, itu pertanda jelas bahwa T250 bukan sekadar iron “ramah” — tapi juga kompetitif di level tertinggi.
Kesimpulan: Penantang Serius Sang Raja
Titleist T250 bukan hanya evolusi dari seri sebelumnya, melainkan revolusi kecil dalam dunia players’ distance iron. Ia memadukan tampilan klasik Titleist dengan teknologi modern yang membuat setiap pukulan terasa lebih solid, lebih panjang, dan lebih konsisten.
Apakah T250 bisa menumbangkan dominasi P790?
Jawabannya — ya, sangat mungkin.
Karena kali ini, Titleist bukan hanya menandingi, tapi benar-benar menawarkan pengalaman bermain yang lebih utuh dan emosional.
0 Comments