Dalam drama yang berakhir menegangkan di bawah langit Macau, Dominic Foos akhirnya menulis babak baru dalam sejarah golf Jerman.
Pegolf berusia 28 tahun itu menjuarai SJM Macao Open 2025 setelah mengalahkan Wang Wei-hsuan (Taiwan) lewat play-off sengit di Macau Golf & Country Club, Minggu (19/10).
Keduanya sama-sama membukukan skor total 263 (17-under-par) dalam empat putaran, memaksa turnamen berhadiah US$1 juta itu ditentukan lewat babak tambahan. Di play-off kedua, Wang gagal menuntaskan putt keempatnya di hole 18 par 5, sementara Foos dengan tenang mengeksekusi birdie dari jarak tiga meter — memastikan gelar juara sekaligus mengakhiri penantian panjangnya.
Kemenangan ini menjadi istimewa. Foos kini tercatat sebagai pegolf Jerman pertama yang menjuarai turnamen Asian Tour sejak Bernhard Langer pada 1996 di Alfred Dunhill Masters, Hong Kong — dan keduanya sama-sama menang melalui play-off.
“Saya sama sekali tidak melihat papan skor sepanjang hari. Fokus saya hanya pada satu hal: bermain pukulan demi pukulan,” ujar Foos usai memastikan kemenangan. “Saat menuju hole 18, saya tahu harus birdie. Saya sudah melewati green, tapi saya tahu apa yang harus saya lakukan. Saya bersyukur semuanya berjalan seperti yang saya rencanakan.”
Perjalanan Foos menuju podium juara tak mudah. Ia memulai putaran final dengan tertinggal enam pukulan dari pemimpin klasemen 54 hole, Sarit Suwannarut (Thailand). Namun, ketika performa Sarit merosot di hari terakhir, Wang tampil sensasional dengan mencatat 62 (8-under) untuk naik ke puncak leaderboard. Foos yang bermain di grup tepat di belakangnya merespons dengan 63 (7-under) dan dua birdie beruntun di dua hole terakhir untuk memaksakan play-off.
Bagi Foos, kemenangan di Macao menjadi tonggak penting karier profesionalnya. Sebelum turnamen ini, ia berada di posisi 62 Asian Tour Order of Merit dan berjuang keras mempertahankan kartu tur. Kemenangan ini bukan hanya mengangkatnya ke peringkat 15, tapi juga memberinya exemption dua tahun penuh di Asian Tour.
Foos mengakui, perjalanan menuju puncak bukan tanpa cobaan.
“Beberapa tahun terakhir tidak mudah. Tapi saya terus bekerja keras. Saya berterima kasih kepada ayah saya, teman-teman dekat, dan terutama Mr. Kramski yang selalu percaya pada saya,” katanya dengan mata berkaca-kaca. “Saat masa sulit, Anda tahu siapa yang benar-benar ada untuk Anda. Saya sangat bersyukur.”
Foos sebelumnya dikenal lewat kiprahnya di Challenge Tour Eropa, dengan satu kemenangan di Gents Open 2015. Kini, setelah sempat terombang-ambing di dunia golf profesional, kemenangan di Macao menghidupkan kembali kariernya — sekaligus mengembalikan nama Jerman ke papan atas Asian Tour.
Sementara itu, Wang Wei-hsuan harus menahan kecewa setelah dua kali nyaris meraih gelar pertamanya di Asian Tour. Dalam sebulan terakhir, pegolf Taiwan ini tampil konsisten dengan finis kedua di Yeangder TPC dan ketiga di Mercuries Taiwan Masters.
Pegolf muda Tiongkok Ding Wenyi menutup turnamen di posisi ketiga dengan total 16-under-par (264).
Kabar menggembirakan juga datang dari wakil Indonesia, Jonathan Wijono. Pegolf 25 tahun itu menuntaskan putaran final dengan 67 (3-under) untuk menutup turnamen di posisi 6-under (274).
“Target saya cuma satu, bisa bikin total 5-under. Jadi saya senang bisa lebih dari itu,” ujar Jowi — sapaan akrab Jonathan — di hole 16.
Memulai permainan dari hole 10, Jowi mencatat satu birdie dan satu bogey di sembilan hole pertama, lalu menambahkan tiga birdie di sembilan hole berikutnya. Ia kini mengantongi kepercayaan diri tinggi menjelang tampil di International Series Philippines pekan depan.
Dengan kemenangan ini, Dominic Foos tak hanya membawa pulang trofi, tapi juga menghidupkan kembali kisah klasik: perjuangan, ketenangan, dan keyakinan seorang pegolf yang akhirnya menemukan jalannya kembali ke cahaya kemenangan.
0 Comments