Penantian panjang dan rasa frustrasi yang kerap menghampiri akhirnya terbayar tuntas. Alit Djiwandana, pegolf yang tergabung dalam tim 37GA & SULAIMAN FOUNDATION, sukses menjadi yang terbaik di ajang AGI Mid-Am Series 6 yang bergulir selama dua hari, 9-10 Oktober, di Emeralda Golf Club. Alit mengakhiri turnamen dengan torehan skor total impresif 2-under par (72-70).

Kemenangan ini terasa lebih manis dari sekadar trofi. Bagi Alit, ini adalah penutup tirai bagi “duri yang menyangkut” selama hampir setahun terakhir. Ia mengakui, beberapa waktu belakangan ia seringkali hanya nyaris memenangkan turnamen, terutama di tahun 2025 dengan beberapa kali menempati posisi kedua.
“Saya nggak ngitung segitu udah lamanya sih. Tapi emang seinget saya nyaris-nyaris terus. Terutama di 2025 ini kok kayak ada yang nyangkut,” ujar Alit dengan nada lega. “Beberapa kali urutan 2 di hari terakhir pengen nyodok, tapi malah kepleset.”

Rangkaian hasil yang selalu tanggung itu sempat menciptakan tekanan. Kemenangan di Mid-AM Series 6 di Emeralda ini membuatnya “bisa tenang lagi,” sebuah ungkapan yang menyiratkan betapa berharganya pencapaian ini setelah periode frustrasi.
Konsistensi Driver Berkat Shaft Baru
Salah satu kunci sukses Alit di lapangan Emeralda adalah performa driver-nya yang sedang menawan. Ia menyebutkan penggantian shaft baru ke merek Saiko telah memberikan dampak signifikan. Keunggulan tee-shot ini sangat krusial di Emeralda.

“Driver saya lagi bagus banget semenjak ganti shaft baru, shaft Saiko. Itu sangat ngebantu, apalagi di Emeralda kita tahu kalau misalnya kita punya t-shot yang bagus, second shot-nya juga jarak-jaraknya udah nggak terlalu jauh, jadi saya bisa maksimalin itu,” jelas Alit.
Kualitas tee-shot yang baik memastikan Alit memiliki jarak pukulan kedua yang ideal, memungkinkannya memaksimalkan peluang untuk green in regulation (GIR). Strategi inilah yang membantunya mengeleminasi kesalahan fatal.

Meskipun demikian, turnamen kali ini tidak tanpa hambatan. Alit, dan juga sejumlah pemain lain, mengeluhkan sulitnya membaca green di Emeralda. Kontur yang menantang, grain, dan arah rumput benar-benar mempengaruhi pergerakan bola. Namun, Alit mampu mengatasinya dengan strategi yang tepat:
“Yang cukup sulit mungkin di minggu ini, dan sepertinya bukan saya aja yang ngeluhin, tapi juga beberapa pemain, sulit sekali untuk bisa baca green, karena terlepas dari kontur ada grain atau arah rumput yang benar-benar bisa berefek ke bola. Tapi untungnya karena green regulation-nya banyak, jadi bisa dibilang kesalahan-kesalahan untuk bisa bikin bogey ataupun lebih buruk dari bogey itu bisa lebih terjaga.”

Terkait strategi hari terakhir, Alit tetap bermain dalam kendali. Ia mengaku model permainannya tidak cocok untuk bermain agresif mengejar, melainkan menjaga pace. Permainannya sempat diuji dengan back-to-back bogey, namun ia cepat merespons dengan back-to-back birdie, menunjukkan kematangan dan kendali emosi yang prima.

Tomomi Ishihara Dominasi Divisi Putri
Sementara itu, di Ladies Division, atlet dari CIPUTRA GOLF SURABAYA, Tomomi Ishihara, sekali lagi menegaskan dominasinya. Tomomi bermain sangat solid dengan total skor 2-over par (74-72), sebuah performa yang identik dengan skor yang dicapai oleh Alit.

Tomomi, yang berkewarganegaraan Jepang dan telah beberapa kali menjadi juara divisi putri di AGI Mid-Am Tournament, menyatakan rasa senangnya. “Semua bekerja keras di turnamen ini, saya senang menjadi nomor 1 (divisi ladies),” ujar Tomomi. “Para caddie dan rekan satu flight bermain sangat baik. Lapangannya bagus, green-nya licin seperti kaca,” pungkasnya.

Apresiasi untuk Perkembangan AGI
Di luar persaingan di lapangan, Alit juga melayangkan apresiasi tinggi atas perkembangan Amateur Golfers Indonesia (AGI) yang ia sebut “luar biasa”. Hal ini ditandai dengan meningkatnya jumlah peserta serta partisipasi dari elite amatir mid-am seperti Fadil, Angki, dan Andi Syahudin. Meskipun sempat waspada terhadap pergerakan skor dari flight lain berkat adanya smart score (seperti Iban dan Tomomi yang sempat under 2), kemenangan ini terasa lengkap dengan semakin ketatnya persaingan.
Alit berharap, teman-teman seusianya yang belum menyadari adanya event prestasi seperti AGI Mid-Am ini akan semakin banyak berpartisipasi ke depannya, sehingga atmosfer kompetitif golf amatir Indonesia semakin semarak.
0 Comments