Debut gelaran Jakarta International Championship (JAKIC) 2025 di Damai Indah Golf – Pantai Indah Kapuk Course, Jakarta, berakhir dramatis pada Minggu (5/10), melahirkan sejarah baru bagi golf Asia. Pegolf veteran Australia, Wade Ormsby (45 tahun), sukses menaklukkan Scott Vincent (Zimbabwe) dalam pertarungan sengit play-off sudden death untuk mengklaim gelar juara.

Keduanya harus kembali ke tee box setelah sama-sama membukukan total skor 268 atau 12-di bawah-par setelah empat putaran reguler. Sempat diwarnai drama penalti satu pukulan di putaran ketiga—akibat dianggap menggerakkan bola saat set up—Ormsby menunjukkan mental baja. “Itu mengecewakan, ya begitulah yang terjadi,” ujar Ormsby, mengakui emosi yang sempat dirasakan.

Namun, ia segera mengambil langkah reset. “Saya hanya harus keluar dan melupakannya, lalu menggunakannya sebagai motivasi untuk menyelesaikan pekerjaan saya hari ini,” tambahnya.Keuntungan satu pukulan akhirnya menjadi milik Ormsby setelah pukulan kedua Vincent masuk air di sebelah green pada hole play-off penentuan.

Kemenangan ini menandai titel kelima Ormsby di Asian Tour dan trofi keduanya di International Series (IS). “Ini adalah momen spesial bagi saya. Karena saya belum pernah bermain golf bagus lagi,” kata Ormsby, yang juga mengakui kerja kerasnya pekan lalu bersama pelatihnya, Grant Field.
Harapan Baru Golf Tanah Air
Di tengah gemuruh persaingan internasional, tiga wakil Indonesia berhasil mencuri perhatian setelah sukses lolos cut. Kevin C. Akbar menjadi yang terbaik di antara pegolf tuan rumah dengan total skor 274 (6-di bawah-par), mengakhiri turnamen di posisi T29.

Kevin menyatakan kepuasannya terhadap strategi permainannya. “Kalau dari tee box ke green puas banget karena tee off saya bagus banget, (mukul ke) fairway-nya banyak banget harusnya, green in regulation juga banyak,” jelasnya. Kendati demikian, putting menjadi tantangan karena posisi pin yang menyudut, membuat peluang masuk dari jarak 5 hingga 6 meter menjadi kecil.
Meski demikian, Kevin mengungkapkan rasa syukur yang mendalam atas capaiannya. “Banyak bersyukurnya sih karena tadi sih melihat, saat ini T29, top-30, untuk di International Series, kayaknya ini bisa jadi finis terbaik, semoga,” ungkap Kevin. Ia membandingkan hasil ini dengan pencapaian sebelumnya di Indonesian Masters 2022 (T32) dan menekankan pentingnya konsisten bermain under par selama empat hari.

Sementara itu, Gabriel Hansel Hari yang berada di posisi juru kunci (76) dengan 289 (9-di atas-par), menyoroti betapa sulitnya Damai Indah Golf di tahun ini. Ia membandingkan JAKIC 2025 dengan tahun sebelumnya. “Minggu ini kalau dibandingin tahun lalu, menurutku lapangan tahun ini lebih susah,” kata Hansel. Ia melihat skor pemain secara umum lebih rendah meski diikuti pemain yang lebih bagus. Faktor-faktor seperti perubahan lapangan menjadi Par 70 (dibanding tahun lalu Par 71), green yang lebih licin, angin kencang, dan cuaca panas, menjadikan tantangan yang “komplit sekali” bagi para pegolf.

JAKIC 2025 bukan sekadar kompetisi, melainkan panggung bagi Wade Ormsby untuk membuktikan ketangguhan mentalnya, dan bagi para pegolf Indonesia seperti Kevin C. Akbar dan Gabriel Hansel Hari untuk menguji diri dan bersyukur atas pelajaran berharga di hadapan talenta global.
0 Comments