Pemandangan di Pondok Indah Golf Course pada putaran kedua Mandiri Indonesia Open 2025 memperlihatkan banyak anomali. Di tengah dominasi para pegolf Thailand yang sudah terasa sejak hari pertama, tiba-tiba muncul satu nama yang langsung meroket ke puncak klasemen: Shahriffuddin Ariffin. Pegolf asal Malaysia ini bukan hanya sekadar naik, tapi langsung mengguncang leaderboard dengan performa yang luar biasa.
Sejak lama, turnamen ini memang sudah jadi arena pertempuran sengit, tapi kali ini, seorang Ariffin sukses menjadi aktor utama yang merusak skenario dominasi Thailand. Pria berusia 28 tahun yang punya julukan keren “Dino Fowler” ini membukukan skor 64 (8-under) yang menjadi skor terendah di hari kedua. Bayangkan saja, dua eagle, empat birdie, dan tanpa satu pun bogey. Sebuah putaran yang nyaris sempurna! Total skor 131 (13-under-par) membuatnya langsung merebut singgasana dari para pegolf Thailand yang sebelumnya menguasai.

“Dino Fowler” sendiri mengaku permainannya hari ini adalah hasil dari kepercayaan diri yang sudah dibangun sejak turnamen sebelumnya. “Sejak minggu lalu saya sudah percaya diri karena mencetak skor 62 di Damai Indah Golf,” ujarnya. Ia menambahkan, “Tidak perlu mengejar pimpinan leaderboard, cukup mainkan permainan Anda sendiri, jaga momentum, dan nikmati lapangannya.”
Ternyata, performa gemilang ini bukan sekadar keberuntungan. Ariffin mengakui ada perubahan teknik yang signifikan berkat bimbingan pelatihnya, Zafran, di ZA Academy. “Dia mengubah teknikku sedikit, latihan swing, dan beberapa hal dalam pukulan putt-ku, karena sebelumnya aku kesulitan dengan pukulan putt-ku, seperti, aku mengalami yips. Jadi, aku mencoba memperbaikinya.”
Meskipun Ariffin sudah memimpin, pertarungan di jajaran atas masih sangat ketat. Ia hanya unggul satu pukulan dari Suteepat Prateeptienchai, sang juara Asian Tour tiga kali, yang tak mau menyerah begitu saja. Pegolf Thailand ini konsisten dengan skor 66 untuk hari kedua berturut-turut, menjaga posisinya di peringkat kedua dengan total skor 132 (12-under). Ini membuktikan bahwa persaingan untuk gelar juara masih terbuka lebar.

Naraajie Bersinar di Kandang Sendiri
Di tengah persaingan sengit para pegolf asing, ada satu nama Indonesia yang berhasil mencuri perhatian: Naraajie Emerald Ramadanputra. Setelah mencetak 71 (1-under) di hari pertama, Naraajie bangkit dengan performa luar biasa di putaran kedua. Dengan modal kesabaran dan strategi bermain agresif, ia membukukan skor 65 (7-under) yang menempatkannya di posisi T8.
“Hari ini sabar banget mainnya,” kata Naraajie. Ia bercerita bagaimana ia sempat struggling dengan satu bogey di hole pertama, tapi kemudian berhasil menemukan ritme permainannya. “Setelah 4 hole, baru mendapat birdie. Lalu, tambah lagi hingga 7 birdie hingga hole akhir,” tambahnya. Naraajie juga memuji kondisi lapangan yang lebih bersahabat di hari kedua, “kondisi lapangan lebih mudah dan tidak berangin, sehingga saya bisa bermain menyerang.”

Keberhasilan Naraajie ini bukan hanya membuktikan kualitasnya sebagai salah satu pegolf terbaik Indonesia, tapi juga memberikan harapan besar bagi tuan rumah. Apalagi, ia punya kenangan manis di turnamen ini, saat menyabet gelar Low Amateur pada Mandiri Indonesia Open 2019.
Meski demikian, kita masih harus menunggu hasil akhir karena ada 24 pegolf yang permainannya terhenti akibat cuaca buruk. Penetapan batas cut pun baru akan dipastikan besok pagi. Namun, empat pegolf Indonesia yang berada di zona aman, yaitu Naraajie Emerald Ramadanputra, Kevin C. Akbar, Gabriel Hansel Hari, dan Amadeus Susanto, seolah memberikan isyarat bahwa golf Indonesia tidak akan menyerah begitu saja di hadapan para dominator.

Putaran kedua Mandiri indonesia Open 2025 ini adalah bukti nyata bahwa dalam golf, segalanya bisa berubah dalam sekejap. Ariffin yang tak disangka-sangka berhasil mencuri panggung, dan Naraajie yang membuktikan bahwa pegolf Indonesia punya nyali untuk bersaing di level tertinggi. Tentu, kita masih harus menanti drama yang akan tersaji di dua putaran terakhir. Siapa yang akan keluar sebagai juara, apakah Ariffin mampu mempertahankan performa apiknya, atau Suteepat yang akan kembali mengambil alih pimpinan? Dan akankah Naraajie terus merangsek naik? Menarik untuk kita ikuti!
0 Comments