Bagi banyak orang, golf hanyalah olahraga. Namun bagi Ryan Peake, pegolf profesional asal Australia, golf adalah jalan menuju keseimbangan hidup.
Dari seorang mantan anggota geng motor yang harus menjalani lima tahun di penjara, kini ia berdiri di atas fairway dengan trofi juara New Zealand Open 2025 sebagai bukti kebangkitannya.
Menjelang Mandiri Indonesia Open 2025 di Pondok Indah Golf Course, Jakarta, pekan ini, Peake membuka kisah bagaimana olahraga ini mengubah arah hidupnya.
“Golf bagi saya adalah semacam keseimbangan kehidupan. Saya terus berusaha melakukannya sebaik mungkin. Itu memberi saya pengetahuan, arahan, dan alasan untuk tetap berada di jalur yang benar,” kata Peake dalam konferensi pers, Rabu (27/8).
Dari Geng Motor ke Green Golf
Perjalanan Peake menuju turnamen-turnamen besar tidak datang dengan mudah. Bertahun-tahun lalu, ia lebih akrab dengan kerasnya jalanan dan dunia geng motor di Australia. Sebuah kasus penyerangan membuatnya harus mendekam di penjara selama lima tahun.
Namun di balik tembok penjara itulah ia menemukan refleksi hidup. Golf kemudian menjadi pelarian sekaligus penyelamat yang menuntunnya kembali ke arah yang lebih baik.
Nama pelatih Richie Smith disebut Peake sebagai sosok yang paling berjasa dalam transformasi dirinya.
“Semua pujian yang saya dapat karena golf mestinya untuk dia. Dialah yang mengarahkan masa depan saya,” ujar Peake, yang lengan bertatonya kini lebih sering terlihat memegang stik ketimbang atribut geng motor.
Antara Berani dan Hati-hati
Bukan hanya dalam hidup, keseimbangan juga menjadi filosofi permainan Peake di lapangan. Juara New Zealand Open 2025 itu percaya ada garis tipis antara keberanian dan kecerobohan.
“Menurut saya ada garis jelas antara agresif dan bodoh. Jika pukulan terasa tepat, saya akan coba. Tapi kalau ada sedikit keraguan, lebih baik saya tidak memaksakan diri,” jelasnya.
Prinsip itu terbukti membawa hasil. Dari masa lalu yang penuh gejolak, Peake kini menikmati sorotan positif sebagai pegolf yang punya gaya bermain berani namun tetap terkalkulasi.
Tantangan Baru di Jakarta
Meski terbiasa dengan iklim panas Australia, Peake mengaku kelembaban udara Jakarta menjadi tantangan tersendiri.
“Saya rasa akan lebih banyak mengelap keringat di lapangan. Saya bukan penggemar suhu lembab, tapi ternyata tidak seburuk yang saya bayangkan saat tiba di sini,” ucapnya sambil tersenyum, sembari bercerita bahwa ia sudah mencoba nasi goreng Indonesia.
Dengan kisah hidup yang unik, gaya main yang menantang, dan keyakinan penuh pada golf sebagai jalan hidupnya, Ryan Peake siap mencatat babak baru dalam kariernya di Mandiri Indonesia Open 2025 yang digelar pada 28–31 Agustus di Pondok Indah Golf Course.
0 Comments