Scottie Scheffler kembali menunjukkan mengapa ia layak disebut pegolf terbaik dunia saat ini.
Minggu (17/8) di Caves Valley Golf Club, pegolf nomor satu dunia itu menutup BMW Championship 2025 dengan skor 67 pukulan dan meninggalkan Robert MacIntyre dengan selisih enam pukulan. Hasil ini sekaligus mengantarkan Scheffler pada kemenangan ke-18 dalam karier PGA Tour, yang ke-12 hanya dalam dua musim terakhir.
Lebih dari sekadar kemenangan, Scheffler memastikan dirinya pulang dengan bonus besar senilai USD 8,6 juta – gabungan dari hadiah juara BMW Championship (USD 3,6 juta) dan bonus USD 5 juta karena finis sebagai pemimpin klasemen FedEx Cup menuju Tour Championship.
Musim Terbaik Sejak Tiger Woods
Musim 2025 menjadi catatan istimewa bagi Scheffler. Setelah sempat terseok di awal tahun, ia menutup kalender dengan dua gelar mayor – PGA Championship dan The Open – serta serangkaian prestasi beruntun: 13 kali finis 10 besar sejak Maret.
Scheffler kini menjadi pegolf pertama sejak Tiger Woods (1999–2003, 2006–2007) yang mampu mencatat lebih dari lima kemenangan dalam musim berturut-turut. Bahkan, ia melengkapi dominasinya dengan raihan medali emas Olimpiade.
“Dalam permainan ini, Anda selalu ingin mengeluarkan potensi lebih besar. Saya bisa memikirkan beberapa pukulan yang kurang tajam, tapi saya juga memukul beberapa wedge yang luar biasa hari ini,” ujar Scheffler.
Momen Penentu: Chip-In di Hole 17
Pertandingan final sempat menghadirkan ketegangan. MacIntyre, yang memulai hari dengan keunggulan empat pukulan, justru kehilangan kendali sejak awal. Tiga bogey dalam lima hole pertama membuatnya goyah. Sementara itu, Scheffler terus konsisten menemukan fairway dan green, memberi dirinya peluang birdie yang stabil.
Puncaknya terjadi di hole ke-17 par-3. Setelah tee shot konservatifnya mendarat di rough berat, Scheffler menghadapi chip menurun ke arah green yang dijaga air. Alih-alih sekadar menyelamatkan par, bola chip-nya justru meluncur mulus ke dalam hole, membuat penonton bersorak riuh.
“Mungkin di luar chip-in di hole 17, pukulan terbaik saya ada di hole 15, dari fairway bunker dengan iron 8,” kata Scheffler. “Itu benar-benar pukulan penentu yang memberi saya momentum.”
MacIntyre Kehilangan Sentuhan
Sebaliknya, Robert MacIntyre tidak mampu menjaga performa. Driver yang kerap melebar ke rough membuatnya hanya mengenai satu fairway dalam sembilan hole pertama. Dari pemimpin klasemen, MacIntyre justru jatuh hingga posisi ke-39 dalam statistik strokes gained approach di ronde penentuan.
Ketika MacIntyre masih berusaha mengejar, chip-in Scheffler di hole 17 praktis mengunci hasil turnamen. Dari sana, kemenangan hanya tinggal menunggu waktu.
Menuju Tour Championship
Dengan dominasinya di BMW Championship, Scheffler kini menuju Tour Championship bukan hanya sebagai favorit, tetapi sebagai pegolf dengan kepercayaan diri penuh dan keunggulan poin yang tak terkejar.
Apakah ia akan menutup musim dengan gelar FedEx Cup? Mungkin pertanyaan itu tak lagi penting. Yang jelas, Scottie Scheffler sekali lagi membuktikan dirinya sebagai penguasa golf modern.
0 Comments