Turnamen golf profesional paling konsisten di Asia Tenggara, Ciputra Golfpreneur Tournament, merayakan edisi ke-10 dengan peningkatan total hadiah menjadi USD150.000 atau sekitar Rp2,43 miliar. Jumlah tersebut menjadi yang terbesar dalam sejarah turnamen yang digelar sejak 2014 ini.
Ajang ini akan digelar di Damai Indah Golf BSD Course, Tangerang Selatan, pada 20–23 Agustus 2025, sekaligus menjadi turnamen pembuka Asian Development Tour (ADT) di Indonesia musim ini.
“Turnamen ini merupakan perwujudan visi almarhum DR. (HC) Ir. Ciputra untuk mendorong para pegolf Indonesia bersaing di level regional hingga internasional,” ujar Presiden Direktur Damai Indah Golf sekaligus Pendiri Ciputra Golfpreneur Foundation, Budiarsa Sastrawinata.
Sebagai ajang ADT yang paling konsisten sejak sirkuit itu berdiri pada 2010, Ciputra Golfpreneur Tournament tidak hanya menjadi panggung pembuktian pegolf nasional, tetapi juga titik awal bagi karier banyak pegolf internasional.
Salah satu buktinya adalah Tom Kim. Pegolf Korea Selatan yang kini sudah meraih tiga gelar PGA TOUR itu menapaki karier profesionalnya lewat kemenangan di Ciputra Golfpreneur Tournament 2019. Hal serupa juga dialami pegolf Argentina Miguel Carballo yang juara di Damai Indah Golf pada 2018, sebelum memenangi Indonesia Open setahun berselang.
Nama-nama lain seperti James Byrne (Skotlandia), Michael Tran (Vietnam), hingga Oscar Zetterwall (Swedia) juga menorehkan kemenangan profesional pertama mereka di turnamen ini.
Dari sisi tuan rumah, catatan terbaik masih dipegang oleh William Sjaichudin yang finis di posisi kedua pada edisi perdana tahun 2014. Sementara pada 2024, Jonathan Wijono menembus 10 besar dan finis T9, sedangkan pegolf amatir binaan Ciputra Golfpreneur Foundation, Jonathan Xavier Hartono, menempati posisi T14.
Hadiah Naik, Persaingan Makin Ketat
Untuk memperingati satu dekade penyelenggaraan, hadiah total turnamen ini ditingkatkan dari USD140.000 menjadi USD150.000. Sang juara akan membawa pulang USD26.250 (sekitar Rp425,8 juta), menjadikan ajang ini sebagai penentu penting dalam perburuan posisi 10 besar Order of Merit ADT.
“Peningkatan hadiah bukan hanya bentuk perayaan, tapi juga dorongan agar para pegolf Indonesia lebih serius mempersiapkan diri,” kata Budiarsa.
Peningkatan ini menjadi kali keempat sejak ajang ini berdiri. Dari awalnya USD100.000 (2014–2015), kemudian menjadi USD110.000 (2016–2022), USD125.000 (2023), lalu naik bertahap hingga tahun ini.
General Manager Asian Development Tour, Ken Kudo, memberikan apresiasi atas konsistensi penyelenggara.
“Turnamen ini telah menjadi tolok ukur dalam kalender ADT. Kami bangga bisa membuka musim ADT 2025 di Indonesia bersama Ciputra Golfpreneur Foundation dan Damai Indah Golf,” ujarnya.
Tantangan Tambahan dari Lapangan
Selain hadiah yang lebih besar, lapangan juga akan memberikan tantangan baru. Damai Indah Golf BSD Course yang didesain Jack Nicklaus akan diubah dengan fairway lebih sempit. Hole 18 yang biasanya par 5, akan dimainkan sebagai par 4, sehingga par total menjadi 71.
Dengan kombinasi sejarah, hadiah besar, dan tantangan yang lebih ketat, Ciputra Golfpreneur Tournament 2025 menjanjikan persaingan seru, sekaligus jadi panggung pembuktian bagi talenta golf Indonesia dan Asia untuk melompat lebih tinggi di dunia profesional.
0 Comments