Ben Griffin akhirnya mencatatkan namanya sebagai juara turnamen individu PGA Tour untuk pertama kalinya.
Di bawah terik matahari Texas dan hembusan angin mencapai 30 mph di Colonial Country Club, Griffin bertahan dalam tekanan hingga hole terakhir dan mengunci kemenangan dramatis di Charles Schwab Challenge 2025.
Griffin menutup turnamen dengan skor 1-over 71, cukup untuk mengakhiri empat putaran di angka 12-under 268 — unggul satu pukulan saja dari pesaing terdekatnya, Matti Schmid, dalam duel menegangkan hingga detik terakhir di “Hogan’s Alley.”
“Rasanya seperti memukul bola ketiga di playoff, saking gugupnya,” kata Griffin tentang putt penentunya dari jarak empat kaki di hole ke-72. “Saya tahu Matti bisa saja membuat keajaiban. Tapi saya percaya pada pukulan itu. Dan syukurlah masuk.”
Duel Dua Pemimpin
Kedua pegolf sebenarnya berjalan beriringan sejak hari pertama. Griffin dan Schmid sama-sama mencatat skor identik dalam tiga ronde awal. Di ronde final, Schmid sempat memimpin tiga pukulan, namun Griffin membalikkan keadaan dengan keunggulan lima pukulan hanya dalam lima hole pertama.
Namun, keunggulan itu perlahan tergerus. Griffin mulai goyah, dan Schmid memanfaatkannya dengan menipiskan jarak menjadi satu pukulan di hole 16. Griffin sempat kembali unggul dua pukulan menuju hole terakhir, tetapi chip spektakuler Schmid dari belakang green yang langsung masuk ke lubang membuat tensi kembali meninggi.
Griffin harus menyelamatkan par dari posisi sulit — berdiri di bunker, bola di rough yang tinggi dan jauh di atas posisi kakinya. Tapi ia berhasil, dan kemenangan pun resmi diraih.
“Tak ada keunggulan yang aman di PGA Tour,” ucap Griffin. “Saat memimpin lima pukulan, saya pikir ini hampir selesai — kecuali kalau yang memimpin itu Scottie Scheffler.”
Scheffler Gagal Hat-trick
Scheffler sendiri, sang juara PGA Championship pekan lalu, tampil solid namun tak cukup agresif. Ia mencetak 69 di ronde final untuk finis di posisi keempat dengan total 8 under. Ia gagal menjadi pegolf pertama sejak Dustin Johnson pada 2017 yang menjuarai tiga turnamen beruntun, dan untuk pertama kalinya dalam empat tahun tidak finis di tiga besar di Colonial.
“Saya pikir hari Jumat merusak peluang saya,” kata Scheffler. “Tapi secara keseluruhan saya bermain cukup baik di tiga hari lainnya.”
Sementara itu, Bud Cauley finis ketiga dengan skor 9 under setelah menorehkan 67 di hari terakhir. Rickie Fowler, yang sempat jadi sorotan di awal musim, kembali melempem dan mencetak 74 — terpaku di posisi bawah.
Tekanan Angin dan Akurasi yang Menguji Mental
Kemenangan Griffin bukan tanpa cacat. Ia hanya memukul empat dari 14 fairway dan tujuh dari 18 green, tetapi mencatat par-par penting di back nine yang membuatnya tetap unggul. Pukulan par di hole 14 menjadi titik balik saat Schmid gagal menyamai.
Di hole 17, Griffin harus menyelamatkan par dari balik pohon, sedangkan Schmid justru kesulitan keluar dari bunker dan membuat bogey.
“Di titik itu, saya hanya berharap bisa membuat lima dan masih punya peluang di hole 18,” ujar Schmid, pegolf asal Jerman yang masih memburu kemenangan PGA Tour pertamanya setelah 79 kali tampil.
Meski gagal, permainan impresif Schmid tetap meninggalkan kesan, sementara Griffin akhirnya keluar dari bayang-bayang keraguan. Sebulan setelah menjuarai turnamen beregu Zurich Classic, pegolf 29 tahun itu kini bisa menyebut dirinya sebagai juara sejati — sendirian.
Hadiah utama senilai 1,71 juta dolar AS dari total prize pool 9,5 juta dolar pun menjadi bonus manis untuk penampilan penuh keberanian dan ketenangan di bawah tekanan.
0 Comments