Babak final Kejuaraan Nasional Golf Amatir 2025 yang berlangsung pada (8/5) di Sentul Highland Golf Club menghadirkan sebuah panggung drama yang penuh dengan kejutan, di mana semangat kompetitif para pegolf amatir terbaik Indonesia membara hingga pukulan terakhir. Terutama di kategori putri, jalannya pertandingan menyuguhkan alur cerita penebusan yang mengesankan, sementara di kategori putra, dominasi menjadi tema utama.
Penebusan Gemilang di Kategori Putri
Pertarungan di divisi putri mencapai klimaksnya dengan intensitas yang tinggi dan hasil yang sulit ditebak. Sorotan tajam mengarah pada Bianca Naomi Laksono, perwakilan DKI Jakarta, yang memasuki babak final dengan bekal keunggulan 5 stroke pasca memimpin klasemen di hari kedua.

Ekspektasi publik mengarah pada kemenangannya, namun tekanan babak penentuan berkata lain. Bianca harus menghadapi kenyataan pahit dengan mencatatkan skor 8 over par di hari terakhir, sebuah penurunan performa signifikan yang mengakibatkan total skornya menjadi 11 over par. Hasil ini memaksanya berbagi posisi runner-up (T2), mengindikasikan betapa beratnya ujian mental dan fisik di partai puncak turnamen multi-hari.
Di tengah dinamika tersebut, Gemilau Joannee Kurnia, atau akrab disapa Jojo, pegolf asal Banten, tampil sebagai protagonis utama. Datang dengan misi membalas kekalahan di edisi sebelumnya, Jojo menunjukkan ketangguhan mental luar biasa. Meskipun sempat goyah di babak kedua, ia berhasil bangkit di babak final. Kunci kebangkitannya, seperti yang ia ungkapkan, adalah perubahan pola pikir.

“Banyak ragu setiap mau pukul bola. Aku masih gak percaya sama swing aku, kontaknya itu masih kurang enak. Tapi semakin aku pikirin, semakin jelek sih mainnya waktu itu, setelah tadi malam coba review maka hari ini aku datang ke turnamen dengan mindset, more confident, lebih nothing to lose,” tuturnya.
Kesadaran diri dan koreksi mental ini terbukti efektif. Jojo bermain even par di babak final, dengan torehan dua birdie di sembilan hole pertama dan dua bogey di sembilan hole berikutnya, cukup untuk mengantarkannya meraih gelar juara. Potensinya memang telah terlihat sejak awal, di mana ia sempat memimpin klasemen putri pada hari pertama.

Sementara itu, Fausta Bianda dari Jawa Barat menunjukkan konsistensi yang patut diacungi jempol. Ia berhasil mengamankan posisi runner-up (T2) bersama Bianca dengan total skor 11 over par, buah dari permainannya yang relatif stabil sepanjang turnamen. Tidak ketinggalan, apresiasi juga patut diberikan kepada Sania Talita Wahyudi, Renoctoviana Ramadhiani Said, Maureen Shavelle Yose, dan enam atlet putri lainnya yang telah berjuang di kasta tertinggi golf amatir nasional ini.

Dominasi Randy dan Tekanan di Kategori Putra
Di divisi putra, Randy Arbenata Mohamad Bintang tampil superior sejak peluit awal turnamen dibunyikan. Memasuki partai puncak dengan keunggulan nyaman lima stroke dari babak kedua, Randy kembali menunjukkan kelasnya dengan langsung mendapatkan birdie di hole pertama. Ia mencatatkan skor impresif 70 pukulan (2 under par) di babak final.
Meskipun sempat mencetak tiga bogey di sembilan hole kedua setelah empat birdie di sembilan hole pertama, keunggulannya tak tergoyahkan. Randy mengunci gelar juara dengan total skor solid 9 under par. Konsistensinya terlihat dari performa berbagi posisi puncak di hari pertama, mengambil alih pimpinan di hari kedua, dan keberhasilannya mempertahankan gelar yang juga diraihnya pada Kejurnas Amatir 2024.

“Di hole 3 putting 1 meter aku ga masuk, disiitu sempat emosi sampai putter aku bengkok. Karena ga ada pilihan lain, aku menyelesaikan sisa 15 hole dengan putter yang bengkok,” ujar Randy.
Ambisi besar Mochtar untuk mengejar ketertinggalan justru tampak menjadi beban. Setelah sempat berbagi pimpinan klasemen di hari pertama, Mochtar harus puas dengan skor 2 over par di babak final, menjadikan total skornya even par dan menempatkannya di posisi runner-up. Kontras performa ini menggarisbawahi bagaimana tekanan persaingan dapat memengaruhi hasil akhir.

Perebutan posisi ketiga juga berlangsung ketat. Luke Evan Moore dari DKI Jakarta dan Asa Najib Bhakti dari Sumatera Utara akhirnya berbagi posisi T3 dengan total skor identik 2 over par. Khususnya Asa, ia menunjukkan konsistensi berada di papan atas setelah juga menempati posisi ketiga pasca putaran kedua.

Pentingnya Kejurnas Golf Amatir
Secara keseluruhan, Kejuaraan Nasional Golf Amatir 2025 kembali menegaskan statusnya sebagai “top of major event-nya PB PGI” (Persatuan Golf Indonesia). Ajang ini bukan hanya menjadi panggung unjuk kemampuan bagi para pegolf amatir dari seluruh penjuru negeri, tetapi juga berfungsi krusial sebagai ajang seleksi untuk tim nasional. Performa individu yang luar biasa dan perubahan momentum dramatis yang tersaji di babak final menjadi bukti sahih daya saing dan semangat kompetitif yang tinggi dalam kancah golf amatir Indonesia, sekaligus menjanjikan masa depan yang cerah bagi olahraga ini di Tanah Air.

0 Comments