Suasana India terasa begitu kental di jantung Jakarta, tepatnya di India House, Jalan Taman Suropati, Menteng.
Pada Sabtu sore yang cerah itu, ratusan pengunjung larut dalam semarak Festival Khau Galli – Mumbai Street Food, sebuah pesta kuliner penuh warna yang menyajikan kenangan, rasa, dan semangat dari negeri Bollywood.
Festival tahunan ini merupakan hasil kolaborasi antara dua komunitas besar diaspora India di Jakarta: Maharashtra Mandal Jakarta dan Gujarati Samaj Jakarta. Keduanya secara konsisten merawat tradisi lewat perayaan budaya dan kuliner yang kini telah menjadi agenda yang dinanti masyarakat.
“Khau Galli artinya street food. Yang kami hadirkan di sini bukan sekadar makanan, tapi pengalaman — rasa buatan rumah yang penuh kenangan dari tanah kelahiran kami,” ujar Sandip Shukla, perwakilan Maharashtra Mandal Jakarta, dengan penuh semangat.
Meriah dan Ramai, Dari Warga Lokal hingga Ekspatriat
Acara yang berlangsung mulai pukul 16.00 hingga 21.00 WIB itu dibanjiri pengunjung dari berbagai kalangan. Tak hanya diaspora India, tetapi juga warga lokal pecinta budaya India dan ekspatriat dari berbagai negara tampak menikmati suasana yang hangat dan penuh keakraban.
Duta Besar India untuk Indonesia, Sandeep Chakravorty, turut hadir memberikan dukungan, bersama Kedutaan Besar India di Jakarta, JNICC, dan INN-ENSEI, menambah kemeriahan acara yang terbuka untuk umum ini.
Sebanyak 10 stan berdiri di area festival: tujuh di antaranya menyajikan makanan khas, satu khusus minuman, dan dua stan permainan anak-anak yang justru dikelola oleh anak-anak komunitas itu sendiri — menjadikan festival ini bukan hanya pesta rasa, tapi juga ruang edukasi dan kreativitas.




Hidangan Jalanan Autentik, Langka di Jakarta
Festival ini menghadirkan sajian khas dari dua negara bagian di India Barat — Maharashtra dan Gujarat — semuanya dibuat homemade oleh anggota komunitas, demi menjaga cita rasa otentik yang jarang ditemukan di restoran India komersial di Jakarta.
Di antara aroma rempah dan tawa pengunjung, tersaji ragam kuliner menggoda:
Panipuri — camilan renyah berisi air rempah,
Vadapav — burger kentang pedas ala Mumbai,
Khaman — kue kukus gurih khas Gujarat,
Dabeli, Misal Pav, Chaat,
serta manisan populer seperti Jalebi dan minuman menyegarkan Lassi serta Chai.
“Senang sekali bisa mencicipi Panipuri dan Jalebi langsung di sini. Rasanya benar-benar seperti di India!” ujar seorang pengunjung asal Jakarta.
Pengunjung diwajibkan menukar uang rupiah menjadi kupon untuk melakukan transaksi — cara sederhana namun efektif untuk menjaga suasana khas festival dan mempercepat proses jual-beli.
Lebih dari Sekadar Kuliner: Sebuah Misi Budaya
Diselenggarakan setiap bulan Mei, festival ini bertepatan dengan peringatan Hari Negara Bagian Maharashtra yang jatuh pada 1 Mei. Tahun ini, tanggalnya bergeser ke 4 Mei demi menyesuaikan jadwal, namun semangatnya tetap utuh.
Lebih dari sekadar ajang makan bersama, Khau Galli adalah panggung budaya, ruang nostalgia, sekaligus jembatan antara komunitas India dan masyarakat Indonesia. Meski bersifat nonprofit, festival ini punya dampak sosial dan budaya yang tak ternilai.
“Tujuan kami bukan mencari keuntungan, tapi merawat semangat kebersamaan, memperkenalkan kekayaan kuliner India, dan memberi ruang bagi anak-anak untuk terlibat,” tutup Shukla.
Dan sore itu, di bawah langit Menteng yang bersahabat, aroma rempah-rempah, tawa pengunjung, dan denting musik India berpadu menciptakan satu hal yang langka di kota besar seperti Jakarta: suasana hangat yang lahir dari rasa, tradisi, dan kebersamaan.
0 Comments