Greg Norman, mantan komisaris dan CEO LIV Golf, mengungkapkan keinginannya untuk berbicara langsung dengan dua pegolf legendaris, Rory McIlroy dan Tiger Woods.
Dalam wawancaranya dengan Australian Golf Digest, Norman menyatakan bahwa diskusi ini diperlukan untuk membahas dampak LIV Golf pada dunia olahraga, terutama terkait keuntungan yang didapat kedua pegolf tersebut dari kehadiran tur yang didukung dana besar Arab Saudi itu.
“Saya ingin duduk bersama mereka, tidak diragukan lagi,” ujar Norman. “Karena saya bukan orang yang suka menghakimi. Anda hanya bisa mengetahui fakta dan kebenaran jika mendengar dari kedua sisi.”
Hubungan Penuh Ketegangan
LIV Golf, yang memulai debutnya pada 2021 di bawah kepemimpinan Norman, berhasil mengguncang dunia golf dengan menarik pemain-pemain top dari PGA Tour lewat tawaran hadiah besar. Namun, tur ini juga memicu perpecahan tajam, termasuk perseteruan panjang antara Norman dan McIlroy.
Norman pernah menyebut McIlroy telah “dicuci otak oleh PGA Tour” pada 2022. Sebaliknya, McIlroy menyalahkan Norman atas “perang saudara” yang terjadi di dunia golf dan bahkan mendesak Norman untuk “mundur dari panggung” agar konflik dalam olahraga ini dapat diredakan.
Namun, Norman kini memilih untuk melupakan perselisihan tersebut. “Saya ingin mengesampingkan konflik itu dan fokus pada diskusi yang membangun,” katanya.
Norman Klaim LIV Membawa Manfaat
Norman juga menegaskan bahwa kehadiran LIV Golf telah memberikan dampak positif bagi McIlroy dan Woods. Ia merujuk pada Player Impact Program (PIP) PGA Tour, sebuah insentif yang memberikan penghargaan kepada pemain yang meningkatkan keterlibatan penggemar dan sponsor.
“Tiger Woods dan Rory McIlroy jelas diuntungkan dari hal itu,” ujar Norman. “Program seperti PIP hanya ada karena kehadiran LIV Golf, bukan? Tiger menerima manfaat langsung, dan Rory juga.”
Rencana Setelah LIV Golf
Setelah menyerahkan posisinya sebagai CEO kepada Scott O’Neil awal bulan ini, Greg Norman kini bersiap untuk menjalani peran yang lebih santai dalam organisasi tersebut. Meski demikian, ia tetap ingin berkontribusi untuk pengembangan LIV Golf.
“Saya akan tetap terlibat dalam beberapa hal,” kata Norman. “Tapi saya juga menantikan untuk mengurangi beban kerja saya.”
Norman, yang akan genap berusia 70 tahun bulan depan, merasa bangga atas pencapaiannya selama memimpin LIV Golf. “Dalam tiga setengah tahun terakhir, saya yakin telah mengubah permainan golf lebih besar dari yang disadari banyak orang,” ungkapnya.
Sementara itu, CEO baru LIV Golf, Scott O’Neil, menyebut Norman sebagai sosok yang “berperan penting” dalam kesuksesan awal tur tersebut.
Golf dalam Eksposur yang Berbeda
Norman mengakui bahwa dirinya belum menonton TGL (turnamen baru yang digagas McIlroy dan Woods). Hal ini, menurutnya, terkait dengan sikap vokal beberapa pemain terhadap dirinya. Namun, ia tetap mendukung lebih banyak eksposur untuk golf.
“Semakin banyak eksposur golf dengan cara yang berbeda, semakin baik,” kata Norman.
Dengan pengalaman panjangnya di dunia golf dan peran besarnya dalam peluncuran LIV Golf, Norman terus menjadi figur sentral dalam perubahan lanskap olahraga ini, meskipun kontroversi seputar namanya belum sepenuhnya mereda.
0 Comments