Antusiasme menyelimuti Damai Indah Golf-Bumi Serpong Damai (BSD) saat para bintang golf wanita Asia-Pasifik berkumpul untuk Indonesia Women’s Open 2025. Turnamen yang diselenggarakan oleh Asian Golf Leaders Forum (AGLF) ini bukan sekadar kompetisi, melainkan sebuah perayaan bakat dan dedikasi para atlet golf wanita di panggung internasional. Sebagai turnamen berstatus national open, Indonesia Women’s Open mencatat sejarah baru sebagai turnamen ladies pertama di Indonesia yang memberikan poin untuk Rolex Women’s World Ranking.
Sebanyak 120 pegolf wanita terbaik dari seluruh penjuru Asia Pasifik, termasuk 24 pegolf tuan rumah (10 profesional dan 14 amatir), siap beradu kemampuan di lapangan golf rancangan Jack Nicklaus yang ikonis. Total hadiah sebesar US$300.000 menjadi daya tarik tersendiri, namun lebih dari itu, turnamen ini adalah panggung bagi para atlet untuk mengukir prestasi dan menginspirasi generasi mendatang.
Sorotan utama tertuju pada beberapa nama besar, di antaranya Eri Okayama (JPN), Jaravee Boonchant (THA), dan Dottie Ardina (PHI). Ketiganya dikenal memiliki peringkat dunia yang mentereng, menjadikan persaingan semakin sengit dan menarik. Okayama, pegolf peringkat 182 dunia, membawa segudang pengalaman dengan dua gelar juara Japan LPGA (2018 & 2021) dan dua titel STEPUP (2015 & 2024). Ia mengungkapkan kegembiraannya atas sambutan hangat di Indonesia dan antusiasmenya bermain di cuaca yang lebih hangat dibandingkan Jepang yang sedang dilanda musim dingin. Okayama juga menyinggung adaptasinya terhadap jenis rumput yang berbeda, yang menurutnya menjadi tantangan tersendiri untuk mendapatkan feel yang tepat di lapangan.
Jaravee Boonchant, pemain peringkat 226 dunia, berbagi kebahagiaannya bisa kembali ke Indonesia setelah dua tahun absen. Ia merasa nyaman bermain di Indonesia dan terkesan dengan dukungan para penggemar. Juara Epson Tour Championship 2022 ini memuji kondisi lapangan, khususnya green yang mulus dan fairway yang menurutnya sedikit empuk. Ia menambahkan bahwa beberapa hole par 4 memaksanya untuk bermain dengan long iron, menekankan pentingnya approach dan short game di lapangan ini.
Dottie Ardina, pegolf peringkat 270 dunia yang pernah bermain di Indonesia saat masih junior, mengungkapkan rasa senangnya bisa kembali berkompetisi di tanah air. Mantan pegolf LPGA yang kini bermain di Epson Tour ini menyoroti tingkat kesulitan back nine dan menekankan pentingnya approach shot, putting, dan course management.
Selain ketiga nama tersebut, Yebeen Sohn (KOR) dan Gabriella Then (USA) juga menjadi perhatian. Sohn, pegolf peringkat 312 dunia dengan satu gelar profesional, dan Then, mantan pegolf LPGA yang kini bermain di Epson Tour dan juara Garden City Charity Classic at Buffalo Dunes 2022, menambah warna persaingan. Sohn memuji kondisi lapangan yang menantang dan berekspektasi tinggi untuk beberapa hari ke depan. Ia juga sependapat dengan Ardina mengenai tingkat kesulitan back nine dan fairway yang cukup sempit.
Gabriella Then, yang memiliki darah China, Indonesia, dan Belanda, berbagi antusiasmenya atas penyelenggaraan Indonesia Women’s Open yang pertama dan perubahan positif yang ia lihat di Jakarta. Ia merasa senang bisa menjadi bagian dari acara ini dan menunjukkan kualitas golf wanita di level tertinggi. Dengan tujuan utama memenangkan turnamen, Then bertekad untuk memberikan yang terbaik.
Indonesia Women’s Open bukan hanya sekadar turnamen, tetapi juga menjadi pembuka Asia-Pacific Circuit (APAC Circuit) series tour 2025. APAC Circuit hadir sebagai pengganti Women’s Asia Circuit dan Ladies Asia Golf Tour (LAGT) yang telah berhenti, dengan tujuan mengembangkan golf wanita di Asia Pasifik. Sekretaris Jenderal AGLF, Paul Park, menjelaskan bahwa APAC Circuit akan menjadi wadah bagi bakat-bakat potensial di kawasan ini melalui kerja sama dengan berbagai pihak terkait. AGLF bekerja sama dengan KLPGA akan menggelar serangkaian acara di tahun 2025 dalam APAC Circuit, dengan Indonesia Women’s Open menjadi salah satu dari dua kompetisi yang diadakan di luar Korea.
Indonesia Women’s Open 2025 bukan hanya tentang persaingan di lapangan, tetapi juga tentang semangat persahabatan, pengembangan golf wanita, dan perayaan talenta-talenta terbaik Asia Pasifik. Turnamen ini diharapkan dapat menginspirasi generasi muda untuk mengejar impian mereka di dunia golf dan berkontribusi pada kemajuan olahraga di kawasan ini.
0 Comments