Daniel Timothy Wenas, sosok pebasket handal yang telah mencatat prestasi gemilang di berbagai klub Indonesia Basketball League (IBL) dan Timnas Basket Indonesia, kini juga menjelma sebagai pemain golf yang berbakat.
Sebagai point guard/shooting guard berusia 31 tahun, Daniel bukan hanya mengukir kemenangan di IBL 2017, tetapi juga dua kali menjadi bintang IBL All-Star pada 2017 dan 2020.
Namun, dalam sebuah wawancara belum lama ini, Daniel mengungkapkan bahwa selama lebih dari setahun terakhir, ia telah menekuni dunia golf.
Keputusan ini diambilnya sejak September 2022, ketika dirinya memiliki banyak waktu luang selama musim off-season IBL.

“Jika saya di rumah saja, enggak ngapa-ngapain, kaki saya suka sakit. Terutama yang bekas cedera-cedera dulu, jadi lebih baik beraktivitas,” jelas Daniel.
Alasan lain yang mendorongnya mencoba golf adalah karena sang ayah yang merupakan seorang golfer.
Awalnya hanya sebagai pengisi waktu, tetapi lambat laun, Daniel merasakan manfaat positif dari olahraga ini terhadap cedera lamanya dan performanya secara keseluruhan.
“Kebetulan ayah saya golfer, jadi saya diajak ikut main golf. Awalnya sekadar isi waktu, dan juga jadi bisa lebih sering bertemu ayah. Tapi lama-lama terasa manfaatnya. Kaki saya yang cedera dan performa saya setelah main golf jadi lebih baik,” ujarnya.

Meskipun intens dengan golf, Daniel tetap konsisten berlatih basket setiap pagi dan hanya memainkan golf saat off-season atau jika tubuhnya tidak terlalu lelah.
Dalam menjalani tantangan golf, Daniel menyatakan bahwa olahraga ini jauh lebih sulit daripada basket. Ia menyoroti aspek kesabaran yang diperlukan, karena dalam golf, seseorang benar-benar bersaing melawan dirinya sendiri.
“Main golf harus sabar. Kalau basket yang dilawan kelihatan, ada lima orang, dan kita main juga dibantu sama empat rekan lainnya. Nah kalau main golf, kita benar-benar melawan diri kita sendiri. Michael Jordan saja ketika main golf juga bilang begitu,” papar Daniel.
Selain itu, Daniel merasakan bahwa room for error dalam golf sangat kecil, dan perlu adaptasi dengan berbagai jenis stik golf yang memerlukan kecocokan dengan kecepatan dan gaya pukulannya.
Terkait kemungkinan serius menekuni golf di masa depan, Daniel tidak menutup pintu. Ia bahkan menyebut potensi ikut kualifikasi PON 2028, dengan catatan bahwa itu mungkin terjadi setelah ia pensiun dari dunia basket.

Dalam hal gaya berbusananya di lapangan golf, Daniel mengaku suka melakukan mix and match warna outfit dari atas hingga bawah. Celana panjang lebih disukainya, terutama dengan warna putih yang menjadi favoritnya.
Untuk peralatan golf, Daniel menggunakan stik merek Jepang, Mizuno. Ia telah mencoba Mizuno Pro 24 Series, dengan Mizuno Pro 245 Iron sebagai pilihannya karena lebih “forgiving” sesuai dengan level keahliannya yang masih pemula.
Sebagai peraih emas cabang basket Asean University Games 2014 dan 2016, Daniel Timothy Wenas kini menunjukkan kecakapannya tidak hanya dalam memasukkan bola ke keranjang, tetapi juga dalam mengayunkan stik golf di lapangan hijau.
0 Comments