Profil yang bakal kami tampilkan kali ini baru saja naik podium untuk 2 kategori sekaligus pada putaran final Turnamen MercedesTrophy Indonesia Final 2023 awal Agustus kemarin di Sedayu Indo Golf, Pantai Indah Kapuk. Leo Narwin nama lengkapnya meraih Best Point 3 di Flight C dan satu untuk kategori keahlian Nearest to the Line, dimana bolanya sangat menempel pada garis kuning, ga ada lawan pastinya untuk ini.
Musibah tidak selalu identik dengan bencana. Cara pandang bijaksana dalam melihat masalah dapat memunculkan solusi positif yang bakal memberikan dampak dalam kehidupan. Hal ini yang dilakukan oleh Leo Narwin atau lebih akrab di panggil Leo.
Di masa pandemi dimana banyak membuat orang terpuruk, masa ini yang mengantarkan Leo mengenal dunia Golf. Diajak seorang teman untuk driving golf, tak langsung diiyakan olehnya. Namun karena dirasa sebagai salah satu opsi olahraga teraman pada masa pandemi bagi Leo yang memang menyukai olahraga sejak kecil.
Salah satu olahraga lain yang ditekuni sejak SMA adalah Basket, karena Basket adalah olahraga populer di daerahnya pada waktu sekolah dulu. Dimana Leo pernah menjadi Kapten tim basket di sekolah SMAnya dahulu. Namun karena Basket tidak memungkinkan dilakukan pada masa pandemi, maka tak perlu waktu lama baginya untuk memulai driving golf.
Gabung Komunitas Golf
Golf cukup menantang bagi Leo Narwin, seiring berjalannya waktu semakin banyak pula teman-teman yang ikut driving, semakin suka lah Leo akan golf, tambah seru karena bisa berinteraksi dengan banyak orang.
Hal ini mendorong Leo untuk bergabung dengan komunitas golfer. Tergabung dengan grup golf Golfriendship menjadi berkah bagi Leo Narwin karena di grup ini Leo mendapatkan banyak teman-teman baru.
“Karena Golfriendship selalu ngajak main golf hahaha….” kata Leo dalam wawancara santai kepada GolfTimes.
Pemilik handicap 23 ini mencatatkan skor terburuknya diangka 130-an ketika awal-awal turun kelapangan. Sementara skor terbaik yang pernah diraihnya adalah 84 ketika bermain.
Sebagai pengusaha di bidang jasa Kontraktor bangunan, keputusan untuk bermain golf merupakan salah satu hal yang tidak akan pernah disesalinya. Karena semenjak aktif bermain semakin banyak kenal dengan teman-teman baru di dunia Golfers. Salah satunya yaitu ikut grup OGC (Olympic Golf Club), dimana membernya banyak para pengusaha.
“Jadi sangat membantu buat saya untuk menjalin hubungan relasi dengan sesama pengusaha yang bermain golf di grup OGC,” Jelas Leo menuturkan alasan masuk klub OGC.
Minimal sekali dalam sebulan selalu bermain bersama membuat Leo semakin akrab dengan para members OGC, dan hal yang menjadi asik dan seru adalah lapangannya yang selalu berbeda-beda setiap kali mereka bermain.
Bangun Gudang dan Golf
TOPGOLF Store di Pasar baru juga hasil karya dari BANGUNGUDANGDOTCOM yang diselesaikan hanya dalam waktu 5 Bulan. Dari teman golf juga, Brother Alvin Cahyadi, seorang Sultan Tarakan, dapat proyek membangun Gudang di Tarakan Kalimantan Utara. Jadi kegiatan golf juga berpengaruh dalam kelancaran bisnis yang ditekuninya.
Selain itu golf mempertemukan saya dengan tokoh-tokoh penting di negeri ini.
“Saya sering bermain dengan Pak Isyak Meirobie, (red.Wakil Bupati Belitung yang juga golfer), saat ini juga sebagai Jubir Sport Tourism Pak Menteri Parekraf Sandiaga Uno. Beliau juga salah satu member dari OGC,” Tutur Leo mencoba mengingat-ngingat, awal kedekatannya dengan Isyak Meirobie.
“Pak Isyak juga pernah mengajak saya dan teman-teman Golfriendship bermain dengan Pak Ahok, Komisaris Pertamina, Mantan Gubernur DKI Jakarta. Pak Isyak itu my brother and my partner. Beliau banyak membantu mensupport saya, Beliau juga baik banget, selalu mereferensikan relasinya jika ada yang mau bangun Gudang atau Pabrik ke BANGUNGUDANGDOTCOM,”Jelas Leo menambahkan.
Lanjut Leo,”Pada momen lain pernah juga bermain dengan Kevin Akbar seorang Professional Golfer, ini guru saya hahaha…., tapi katanya saya adalah murid yang paling malas wkwkw…, karena jarang latihan hihihi…”
Dari seringnya bermain golf inilah, muncul beberapa keinginan agar bisa merumput dibanyak lapangan golf. “Salah satu harapan yang ingin saya wujudkan adalah bisa bermain golf di Amerika akhir tahun ini, dan juga semoga bisa terwujud bermain golf di lapangan negara-negara lain seperti di New Zealand, Canada, Amerika, Swiss, Eropa dan lain-lain, bersama teman-teman di Golfriendship”, Jelas Leo tentang impiannya bermain golf.
Leo Narwin Skill Kurang, Hoki jangan dilawan
“Bermain golf itu sebenarnya melatih diri kita, melatih menahan emosi, jiwa, perasaan dan pikiran. Semakin kita kalah dengan emosi diri kita, permainan golf kita pasti ikut hancur. Jika hati Bahagia, hati gembira, biasanya permainan golf juga menjadi luar biasa.” Ujar Leo sambil menikmati cemilan yang terhidang di meja Leo, melanjutkan,”Saya tipe yang mudah akrab dengan siapapun, gampang beradaptasi dengan kondisi apapun, suka berteman, kalau dilapangan Golf pasti seru apalagi kalau udah ngomongin Bintang hahaha…….,” Ujar Leo setelah menyeruput kopi dihadapannya.
“Teman-teman suka bilang, saya itu skill kurang tapi hoki nya jangan dilawan hahaha…..” Kata Leo sambil tertawa lebar.
Hampir tidak ada hal yang tidak dia sukai kala bermain golf. Leo termasuk orang yang pandai menjaga hati ketika bermain. Ketika dia lagi bermain jelek, tidak ada hal yang menghalanginya untuk tetap tersenyum dan trik lain menurutnya adalah Tai Chi. Seni pengaturan nafas untuk membuang hawa negatif pada diri menurutnya.
“Semoga teman-teman golfers diluar sana, semakin bahagia dengan hati gembira, bermain golfnya dan bisa menjadi juara.” tutur Leo.
GOLF DAN PERTEMANAN
Namun ternyata ada momen dimana Leo Narwin merasa hampa bermain golf. Hal ini pernah dialaminya, suatu waktu Leo bermain golf di Dubai Hills Golf Course, Dubai. Dia bermain golf hanya seorang diri, tidak ada teman pairing. Walau lapangannya bagus, pemandangannya super indah tapi terasa kosong dan hampa menurutnya.
“Dari situ saya mengerti, bahwa permainan golf itu yang membuat jadi seru dan asik adalah teman bermain bersama kita, Merekalah yang membuat golf itu menjadi menyenangkan, Lapangan dan View itu hanyalah faktor kedua dan ketiga yang membuat suasana main berbeda,”Ujar Leo menyimpulkan pengalaman yang dialaminya.
“Hal ini berbeda ketika bermain golf di Jepang, sewaktu bermain di Fuji Golf Course, saya dapat kesempatan pairing dengan dua golfers dari jepang, selain lapangan yang sangat bagus dan view yang super cantik, bermain bersama dua teman baru itu membuat permainan golf pun jadi seru dan fokus, dan di Fuji Golf Course tersebut menjadi saksi bisu Birdie pertama yang berhasil saya buat,” ujar Leo sumringah.
Arigatou Gozaimasu.....
Disana juga Leo mendapatkan kesempatan belajar budaya unik mereka. Ternyata Golf di jepang berbeda dengan di Indonesia. Jadwal Tee off sudah di tetapkan bagi masing-masing flight, sebelum jam TO tidak diperbolehkan memulai permainan.
Setelah first nine hole selesai tidak langsung ke second round, tapi berhenti dulu untuk makan siang, semua golfers wajib berhenti di first round untuk makan siang, makan siang ini sudah include dari green fee yang kita bayar.
“Setelah makan siang, setiap flight ditetapkan lagi jam tee off second round nya, jadi sangat teratur dan permainan pun tidak perlu antri menunggu flight depan yang sedang bermain, karena waktu TO masing-masing flight ada jeda waktunya, Jadi kita bisa bermain dengan santai enjoy dan tidak buru-buru,”Kenang Leo singkat,kemudian lanjutnya, “Dan disana satu flight hanya satu caddy, yang menghandle empat golfers, tidak seperti di Indonesia one player one caddy hehe. Tapi walau hanya satu caddy, dia mampu menghandle dengan baik, mengatur stick-stick setiap pemain dengan baik dan sigap, tanpa tertukar”.
Setelah jeda sejenak Leo melanjutkan, “Saya sama sekali tidak merasakan menunggu lama dia memberikan stick kepada saya atau rekan lainnya. Dan caddy di Jepang tidak menerima tip dari para Golfers. Mungkin sudah budaya orang Jepang yang tidak biasa menerima tip, awalnya pun begitu caddy tersebut tidak mau menerima tip yang ingin saya berikan. Setelah dijelaskan oleh salah satu teman pairing saya, bahwa di Indonesia kami selalu memberikan tip kepada caddy karena mereka sudah bekerja seharian membantu kita para golfers sehingga bisa bermain dengan baik, akhirnya caddy Jepang ini menerima tip pemberian dari saya, sambil berkata :” Arigatou Gozaimasu….”.
Makna Kehidupan bagi Leo Narwin
Kondisi saat ini mungkin hanya menjadi angan dan khayalan bagi Leo kecil. Walaupun lahir di jantung ibu kota Kabupaten Bangka, provinsi Kepulauan Bangka Belitung. Leo berasal dari keluarga yang secara ekonomi berada dalam kondisi kekurangan. Tinggal disebuah rumah papan yang sederhana jauh dari kemewahan. Leo mencoba peruntungannya mengadu nasib di kota besar Jakarta berharap bisa membantu ekonomi keluarga.
Leo tidak tega melihat Papa & Mama di masa tuanya masih harus bekerja keras untuk anak-anaknya. Bersyukur Tuhan begitu baik dan pengasih, sehingga memberikan kehidupan untuk keluarganya sekarang sudah jauh lebih baik.
Orang tuanya tidak perlu bekerja lagi, bisa menikmati masa tuanya dengan Bahagia. Bisa jalan-jalan keluar negeri, punya rumah yg lebih baik sekarang, bisa hidup lebih nyaman. Semua berkat kasih dari Tuhan Leo bisa mewujudkan cita-citanya memberi kehidupan yang bahagia untuk Orang tua dan keluarganya. Ini menjadikan pengalaman hidup yang sangat saya syukuri & tidak pernah dia lupakan.
“Papa & Mama tidak perlu bekerja lagi diusia mereka yang sudah tua, sekarang mereka bisa pensiun di masa tuanya hidup harmonis dan bahagia. Dan saat ini juga bisa ikut ambil bagian sebagai volunteer INLA, International Nature Loving Association, di event tahunan Earth Festival. Dimana Earth Festival ini menyuarakan kepedulian kita terhadap Bumi dan mencintai alam. Mengedukasi masyarakat terkait keberlangsungan, sustainability, etika lingkungan dan gaya hidup sehat Vegan. Jadi merasakan hidup lebih berarti dan bisa sedikit berkontribusi untuk Bumi tercinta melalui ikut di dalam kegiatan Earth Festival ini.” pungkas Leo Narwin menutup obrolan.***
Untuk isi artikel lebih lengkap bisa dilihat di tautan berikut GolfTimes E-Magz V16082023 Dan baca profile lainnya di tautan berikut https://golftimes.id/profile/
0 Comments