Golf Times, Jakarta-Sejak beberapa tahun belakangan ini pegolf junior yang bermain under memang semakin banyak jumlahnya. Ini semua berkat adanya para orangtua yang peduli terhadap pembinaan dan peningkatan prestasi putra-putri mereka.
Dan, itu semua setelah para orangtua yang peduli tersebut berhimpun dalam satu wadah atau komunitas seperti IJG, PAGI, PCGC, IAGC dan lain-lain, sehingga kompetisi golf junior tidak hanya semata-mata bergantung kepada agenda PB PGI, PENGPROV, PENGKAB/PENGKOT PGI di seluruh Indonesia.
“Mas, aku seneng banget karena sekarang banyak junior yang bermain under,” kata Hardi Hartoko pendiri Indonesia Junior Golf (IJG).
Dirinya datang dari Boyolali, Jawa Tengah, untuk menyaksikan secara langsung Kejurnas Golf Junior 2023, menggunakan bahasa Jawa logat Jawa Timuran
Ketua Sub Bidang High Performance Binpres PB PGI, Alga Topan mengatakan hal tersebut terjadi karena kompetisi junior golf berjalan dengan baik dan benar.
“Betul,” kata Coach Alga lebih lanjut, “olahraga apa pun namanya kalau stagnan kompetisinya pasti enggak akan melahirkan atlet berprestasi,” tambahnya.
Terlepas dari masalah tersebut, yang jelas pada Kejurnas Golf Junior kali ini pun tak hanya diikuti oleh pegolf junior yang berasal dari Jabodetabek, Jawa Tengah, DIY dan Jawa Timur; Akan tetapi diikuti juga oleh pegolf junior asal Aceh, Sumatera Utara, Riau, Palembang, Sumatera Barat, Lampung, Bali dan Papua.
Owner sekaligus pendiri SJS Group, Joyada Siallagan berharap berharap agar para stake holder pergolfan nasional terus meningkatkan pembinaan dan prestasi di kalangan junior di daerah mereka masing-masing.
“Dengan demikian, selain akan terjadi pemerataan, lambat atau cepat akan muncul junior-junior dari seluruh Indonesia yang kelak akan tampil mewakili Indonesia di kancah persaingan golf, baik di tingkat regional maupun internasional,” tegasnya.
0 Comments