Golf Times, Mataram-Menggeliatnya olahraga golf di NTB ternyata belum dibarengi dengan kelengkapan fasilitas yang memadai. Mulai dari sarana prasarana berupa golf car hingga pelatih golf berlisensi.
“Terlihat saat turnamen golf, atletnya kebanyakan jalan kaki. Mau pakai golf car tapi tidak ada, terbatas,” ujar Ketua Persatuan Golf Indonesia (PGI) NTB Haerul Warisin pada wartawan.
Melihat kondisi pegolf berjalan kaki saat turnamen, pihaknya telah membahas dengan pemilik Lapangan Golf Sira, di KLU.
Ia meminta dibuatkan akses jalan dari hotel menuju lapangan. Kemudian bangunan hotel dapat difungsikan sebagai Pro Shop Golf dan loker penempatan barang-barang pegolf.
“Sembari kita meminta pengadaan golf car ke pusat, kita juga tunjukkan bahwa pemain golf di NTB sangat banyak. Kita punya golf car cuma 30 unit dikalikan dua orang maka hanya muat untuk 60 orang,” katanya.
Tidak itu saja, NTB juga kekurangan pelatih golf berlisensi. Sehingga ketika menggelar turnamen, pegolf hanya diawasi oleh tenaga pengawas.
“Memang pelatih ini belum ada di NTB, kita sudah sampaikan dalam Munas agar pengurus besar PGI Pusat untuk mengadakan pelatihan bagi pelatih golf, pelatih golf didatangkan dari Jakarta untuk melatih orang disini,” ujar anggota Komisi II DPRD NTB itu.
Mendengar hal ini, lanjut Warisin, PGI Pusat sudah mencatat dan memasukkannya dalam program kerja tahun 2023. Ini dilakukan lantaran NTB berencana menggelar turnamen golf sebanyak empat kali dalam setahun.
“Kita ingin ini ada (turnamen) empat kali, yaitu turnamen PGI dua kali, turnamen golf dari BUMN dan turnamen golf Gubernur Cup,” tambahnya.
Warisin juga berharap, kualitas lapangan golf di NTB dapat terus disempurnakan. Sebab, lapangan golf yang akan dipergunakan sebagai lokasi pertandingan PON 2028 harus memiliki standarisasi.
“Lapangan kita disini harus lebih disempurnakanlah, yang sekarang sudah bagus bisa dipakai, tapi ada beberapa hole yang harus disempurnakan,” ujarnya.
Menyinggung gelaran turnamen golf yang digelar PGI NTB pada Sabtu (25/2) lalu, dikatakan diikuti sebanyak 136 peserta.
Rinciannya, peserta asal Yogyakarta sebanyak 2 orang, Bali sebanyak 14 orang, Jakarta sebanyak 2 orang, Surabaya sebanyak 3 orang, sisanya dari NTB. Turnamen ini menggunakan handicap golf sistem 36.
Turnamen perdana yang digelar PGI NTB itu sekaligus menjaring atlet pegolf berbakat. Diperoleh delapan peserta untuk masuk penjaringan empat besar atlet pegolf yang akan ikut serta dalam ajang Pra PON 2023. Untuk masuk empat besar ini, mereka akan terus digodok PGI NTB.
sumber lombokpost.com
0 Comments